Gerakanini dilakukan dengan kaki tangan, dengan kecepatan yang semakin meningkat. Apabila seorang darwis menjadi sangat bergairah, seorang sufi lain, yang bertugas mengatur penyelenggaraan, akan menyentuh perlahan-lahan bahunya agar gerakannya terkendali.

Dicionário inFormal O dicionário onde o português é definido por você! Dicionário inFormal possui definições de gírias e palavras de baixo-calão. Seu conteúdo não é adequado para todas as audiências. Significado de caraí Caraí é uma palavra indigena que define 1- cidade e município de Mina... - Significados, Definições, Sinônimos, Antônimos, Relacionadas, Exemplos, Rimas, Flexões

Tarianini dimulai dengan doa-doa yang dipanjatkan oleh para penari, yang mengenakan kostum yang terdiri dari sikke (topi berbentuk kerucut) dan tennur (jubah berlengan panjang). Para pemula cenderung merasa pusing dan bahkan mungkin pingsan karena mereka tidak terbiasa dengan gerakan dari tarian Sufi ini, yang merupakan putaran berlawanan arah jarum jam yang cepat, simbol upaya untuk melawan
Tari Sufi – Tari Sufi tentu bukanlah kesenian tari yang asing lagi. Tarian dari Turki ini bahkan berhasil dikenal dunia sebagai salah satu kesenian yang memiliki makna mendalam dari setiap gerakannya. Bahkan tarian ini juga dianggap sebagai media meditasi yang tepat untuk menenangkan diri. Gerakannya yang terlihat cukup sederhana nyatanya bukanlah hal yang dengan mudah dapat dilakukan setiap orang. Hal inilah kemudian yang membuat tarian ini begitu unik dari segi gerakan dan fungsinya. Nah, lalu bagaimana sih sebenarnya gerakan dari tarian ini? Simak ulasannya berikut untuk informasi lebih jelasnya Asal Usul dan Sejarah Tari Sufi Meditasi adalah bentuk fisik yang sebenarnya menjadi cikal bakal dari tari Sufi. Pada dasarnya meditasi atau yang disebut sebagai sema ini berasal dari kaum Sufi. Tarian ini biasanya ditampilkan pada hari raya Islam. Namun, bila ditelisik lebih dalam, tarian ini sebenarnya berkisah tentang kisah pilu menurut sejarah Turki. Tarian ini sendiri menceritakan kehilangan yang terjadi pada guru spiritual Rumi yang bernama Syamsuddin Tabriz. Kematian yang terjadi ini kemudian membuat Rumi merasakan kehilangan yang mendalam. Kerapuhan hati Rumi inilah kemudian yang membuat Rumi terinspirasi membuat tarian ini untuk menenangkan hati. Tarian ini sendiri kabarnya pertama kali dipentaskan pada abad ke 13 di Turki. Islam juga menjadi sumber inspirasi lain yang membuat tarian ini begitu lekat dengan masyarakat Islam di Turki. Bahkan pada masanya Mawlana Jalaludin Rumi mulai mengenalkan tarian ini kepada murid-muridnya sebagai tarian Tawaf. Sebutan tarian Tawaf pada tarian Sufi ini tentunya bukan tanpa alasan. Gerak berputar-putar yang dilakukan dari kanan menuju arah kiri diibaratkan sebagai seseorang yang tengah melakukan tawaf. Arah perputaran yang dimulai dari kanan ini juga menjadi bentuk anjuran dimana hal baik haruslah dimulai dari arah kanan. Tarian ini sendiri juga menjadi bentuk kesadaran dari Rumi bahwa manusia adalah hal fana yang diciptakan oleh Allah SWT. Baca Juga Tari Sulawesi Selatan Gerakan Tari Sufi Hal lain yang sangat menarik dari tarian Sufi tentu saja adalah gerak tari Sufi. Melalui gerakan inilah nantinya pesan serta makna dari tarian asal Turki ini dapat disampaikan kepada penonton dengan baik. Bahkan melalui gerakan inilah nantinya penari juga bisa mendapatkan ketenangan atas mediasi tari yang dilakukan. Pada dasarnya gerakan utama yang dapat dilihat dari Tarian Sufi adalah gerakan berputar-putar. Bahkan gerakan ini akan dilakukan sejak awal pertunjukkan hingga akhir. Namun, tentu saja gerakan ini tidak begitu saja mudah untuk dilakukan. Tidak semua orang dapat bertahan berputar dalam waktu yang cukup lama seperti halnya penari Sufi. Hal inilah kemudian yang membuat tarian ini termasuk dalam tari mediasi. Kemampuan penari dalam mengendalikan diri serta pikiran untuk tentang tenang dan fokus dalam tarian membuat para penari tidak akan merasa pusing meski berputar dalam waktu lama. Pada dasarnya tarian ini sendiri juga memiliki makna atas kedekatan kepada Tuhan. Hal inilah kemudian yang membuat tarian Sufi ini dulunya juga disebut sebagai tari Tawaf karena memiliki arah putaran dari kanan ke kiri atau melawan arah jarum jam. Tentunya hal ini pulalah yang membuat tarian ini tampak spesial dalam makna yang ingin disampaikan. Busana Tari Sufi Busana menjadi unsur yang tidak akan dapat terpisah dalam seni tari. Melalui busana inilah nantinya penari dapat menampilkan tampilan fisik yang tampak anggun disesuaikan dengan gerakan tari. Tidak heran bila pada akhirnya pada setiap kesenian tari di dunia akan memiliki ciri khas budayanya masing-masing. Tentunya hal ini juga berlaku pada tari Sufi dari Turki. Tarian ini juga memiliki ciri khas pakaian yang begitu unik dalam setiap penampilan penarinya. Lalu, bagaimana sebenarnya busana yang digunakan oleh penari Sufi? Berikut ulasannya 1. Jubah Panjang Tari Sufi pada dasarnya merupakan tarian yang ditarikan oleh para laki-laki dengan jubah panjang. Jubah ini nantinya akan menutupi bagian atas tubuh penari hingga bagian mata kaki. Pada bagian ujung jubah pun akan dibuat lebih lebar selayaknya payung sehingga membuat jubah tampak indah saat penari mulai bergerak. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian dari Turki ini bukan lagi menjadi tarian yang hanya boleh ditarikan oleh para lelaki. Kini beberapa pertunjukkan pun juga menampilkan penari wanita dengan pakaian muslimah dengan desain yang sama. Selain menggunakan jubah, terkadang penari Sufi juga menggunakan rok panjang. 2. Sikke Pelengkap lain yang termasuk dalam busana dari tari Sufi adalah Sikke. Pada dasarnya Sikke sendiri adalah topi yang memiliki bentuk memanjang pada bagian ujung atas. Sikke ini di Turki juga dikenal sebagai lambang atas batu nisan Sufi serta Wali. Baca Juga Tari Sumatera Barat Pola Lantai Tari Sufi Tari Sufi tentunya juga memiliki pola lantai yang dapat membantu posisi para penari dalam melakukan gerakan supaya bisa lebih teratur. Nah, lalu apa saja pola lantai yang digunakan dalam Tarian Sufi ini? Simak ulasan berikut ini 1. Garis Lurus Pola lantai yang biasa digunakan dalam tarian ini adalah pola garis lurus. Biasanya pola ini akan dilakukan para penari dengan cara membuat barisan di panggung. Nantinya barisan ini dimulai dari kanan ke kiri. 2. Pola Segitiga Segitiga adalah pola berikutnya yang biasa digunakan oleh penari Sufi. Nantinya pola ini akan dimulai dari kanan ke kiri dengan adanya satu penari di titik tengah depan. Posisi penari ini akan menjadi titik dari ujung pola segitiga tarian Sufi. Penari lainnya akan membentuk barisan miring pada sisi kanan serta kiri. Tentunya pola ini nantinya akan membuat pola yang tampak menarik dan cantik saat penari mulai berputar. 3. Campuran Tari Sufi sendiri juga bisa saja menggunakan pola yang bervariasi mulai dari lingkaran atau bahkan garis lurus. Setiap pola yang digunakan ini nantinya akan disesuaikan dengan jumlah penari serta luas dari ruangan pentas tari. Baca Juga Tari Sumatera Selatan Mengenal Musik Tari Sufi Unsur musik dalam tari Sufi tentunya juga menjadi hal penting yang sangat berpengaruh terhadap pementasan Tarian Sufi. Tentunya setiap irama musik yang dilantunkan juga haruslah memiliki kesinambungan dengan gerakan para penari. Pada tarian Sufi ini sendiri pada dasarnya tidak menggunakan terlalu banyak alat musik. Biasanya alat musik yang digunakan akan memiliki unsur yang lembut khas Timur Tengah. Nah, berikut ini adalah dua unsur musik yang sering digunakan dalam tarian Sufi 1. Suling Suling menjadi alat musik yang seringkali ditemui dalam tari Sufi. Alat musik ini menjadi ciri khas dari tarian ini dimana musik yang mengalun akan memberikan nada yang lembut dan khas. 2. Rebana Rebana juga menjadi alat musik yang seringkali ditemui dalam tarian Sufi. Pada beberapa pertunjukan tarian Sufi, rebana seringkali digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari. Tentunya suara dari tepukan rebana yang khas begitu identik dengan musik-musik Timur Tengah khususnya bagi agama Islam. Keunikan Tari Sufi Tari Sufi memang menjadi tarian yang berhasil mendunia dengan berbagai keunikan yang ditampilkannya. Bahkan tarian ini seringkali dijadikan pertunjukan di berbagai acara Islami di berbagai negara termasuk juga Indonesia. Namun, apa sebenarnya keunikan yang ada dalam tarian ini? Berikut dua diantaranya 1. Busana Busana dalam tarian Sufi ini tentu menjadi ciri khas yang unik dalam setiap pertunjukannya. Jubah panjang dengan satu warna senada membuat penari tampak elegan saat menari. Apalagi saat jubah yang digunakan ikut serta bergerak seiring dengan penari yang mulai menggerakkan tubuh. Adanya aksesoris berupa Sikke pada bagian kepala yang dijadikan sebagai topi atau pun penutup kepala juga membuat penampilan penari tampak unik. Tentunya Sikke juga menjadi ciri khas dari tarian ini yang tidak dapat ditemukan pada jenis tarian lain. 2. Gerakan Gerakan yang sama dengan cara berputar-putar juga membuat tarian ini tampak begitu unik. Meskipun tidak menampilkan berbagai macam variasi gerakan namun, tarian ini berhasil memberikan satu kesan luar biasa bagi penonton. Apalagi dengan arah dan ritme gerakan berputar yang dilakukan penari dalam tempo yang sama. Tentunya akan membuat pertunjukkan yang luar biasa bersamaa dengan iringan musik khas Timur Tengah yang mengalun. Fungsi Tari Sufi Seperti yang diketahui bahwa kesenian merupakan suatu cara manusia dalam mengekspresikan suatu perasaan atau bahkan keadaan. Hal inilah kemudian yang membuat tarian tradisional selalu memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. Pada Tarian Sufi tentunya juga memiliki fungsi utama yang membuat tarian ini begitu bermakna bagi masyarakat Turki. Fungsi dari tarian ini sendiri pada dasarnya terbagi menjadi dua fungsi utama yang diantaranya adalah 1. Sebagai Meditasi Tarian ini memang seringkali dikaitkan dengan suatu cara untuk bermeditasi. Hal ini berkaitan dengan sejarah penciptaan tari Sufi yang memang merupakan bentuk ekspresi perasaan dari Rumi atas meninggalnya sang guru. Melalui hal ini pulalah kemudian Tarian Sufi ini diciptakan sebagai bentuk ketenangan jiwa dengan cara berputar-putar. Gerak berputar ini pula yang kemudian menjadikan tarian ini memiliki ciri khas karena tidak semua orang bisa melakukan gerakan ini tanpa merasa pusing. 2. Sebagai Hiburan Fungsi lain dari tarian ini tentu saja adalah sebagai hiburan untuk masyarakat. Tarian ini sendiri seringkali ditampilkan dalam berbagai pagelaran akbar di seluruh dunia khususnya negara Muslim. Bahkan pada beberapa kesempatan juga seringkali menjadi pertunjukan dalam Hari Raya Idul Fitri. Penutup Artitikel Tari Sufi Nah, itulah tadi sekilas terkait tari Sufi dari Turki yang telah mendunia. Tarian ini menjadi salah satu bentuk kesenian tari umat Islam dengan ciri khas pakaian panjang serta musik khas Timur Tengah. Tari Sufi
Tag Cara Tari Sufi. Tasawuf. Tata Cara Prosesi Tari Sufi Atau Tari Sema. Mohammad Mufid Muwaffaq 18/12/2019. Kita sudah membahas mengenai bagaimana Jalaludin Rumi menjelaskan mengenai pengertian Tari Sufi. Trending Topic. GP Ansor Sulsel teken MOU dengan ITB Kalla . 11/06/2022. Bentuk Akulturasi Serta Interaksi Islam Dalam Mempelajari keunikan tari para sufi, tentu menjadi hal menarik untuk diketahui. Sebab, gerakannya yang berputar-putar dalam waktu yang lama, menimbulkan pertanyaan, bagaimana mereka bisa melakukannya? Nah, daripada penasaran bagaimana Tari Sufi ini bisa dilakukan, berikut kami sudah merangkumnya untuk Anda. Yuk, dibaca, agar kita lebih tahu bagaimana sejarah, gerakan, dan makna sebenarnya dibalik Tari Sufi ini. Check it out, guys! Pengertian dan Sejarah Tari SufiMaknaManfaatPementasan Tari Sufi1. Penari Sufi2. Urutan TarianAtribut Penari1. Kostum Penari2. Filosofi Tempat Pertunjukan Tari Sufi di Turki1. Hodjapasha2. Galata Mevlevihanesi3. Sirkeci Train StationFakta Unik1. Menari Sekaligus Meditasi2. Ritual Sebelum Menari3. Rahasia Berputar Tanpa Pusing KepalaVideo Tarian Sufi Pengertian dan Sejarah Tari Sufi Tari Sufi adalah bentuk tarian dengan gerakan berputar-putar, yang sekarang sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Menariknya, tari yang berasal dari Turki ini, dibawakan oleh penarinya dengan gerakan berputar tanpa henti, dan erat kaitannya dengan pemikiran Islam yang sufistik. Walaupun begitu, gerakan berputar ini memiliki makna dan filosofi tersendiri ketika membawakannya. Tari Sufi, yang terkenal juga sebagai whirling dervishes, juga dianggap bagian proses meditasi yang kental dengan nuansa tasawuf. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu faktor, kepan penari Sufi kuat berputar berjam-jam lamanya, tanpa merasakan pusing kepala. Bahkan, tarian ini juga dimainkan oleh orang-orang dari berbagai negara karena manfaat yang dimilikinya. Contohnya saja yang di Indonesia, di mana terdapat 999 penari Sufi yang hadir dalam Harlah Muslimat NU, yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno,Senayan di tanggal 27 Januari 2019. Karena banyak sekali peserta yang ikut serta dalam tarian ini, membuat acara tersebut memecahkan rekor MURI. Tari Sufi erat kaitannya dengan buah pikiran Jalaluddin Rumi, yang merupakan seorang penyair Persia. Seni tari ini ditampilkan pertama kali di abad ke-13 Masehi, di daerah Anatolia, Turki. Penampilan para penari tersebut juga cukup misterius, karena awal mula munculnya Tari Sufi ini karena hal yang memilukan, yakni berkaitan dengan kehilangan dan masalah cinta. Secara historis, jenis tari ini awalnya memang terjadi dari meninggalnya guru spiritual Jalaluddin Rumi, yakni Syamsuddin Tabriz. Disebabkan besarnya rasa kehilangan tersebut, kemudian Jalaluddin Rumi pun menumpahkannya dalam bentuk tarian berputar-putar. Dari situlah selanjutnya, Rumi menjadi sadar jika manusia dalah makhluk yang fana. Gerakan berputar-putar yang ditampilkan Jalaluddin Rumi bukanlah sebuah tindakan tanpa makna. Sebab, dalam gerakan berputar-putar tersebut mengandung filosofi untuk menemukan tujuan yang hakiki dalam sebuah kehidupan. Para penari Sufi yang bergerak memutar diibaratkan sebagai bulan, sedangkan pimpinan tari yang ada di tengahnya sebagai matahari. Dalam bentuk makna yang lebih jauh lagi, Tari Sufi dengan gerak berputar-putar melawan arah jarum jam tersebut merupakan lambang putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka’bah, sebagai bentuk proses dalam pencarian Tuhan. Seorang penganut sufi yang akan menampilkan tarian ini, harus ditekankan bahwa ia mesti memiliki fisik serta emosi yang kuat. Sebab, pementasan Tari Sufi dapat dilakukan berjam-jam lamanya. Bahkan, seorang Jalaluddin Rumi saja pernah menarikannya dalam waktu 3 hari 3 malam. Seorang sufi yang membawakan tarian ini, akan mencurahkan semua emosinya saat menari, supaya yang ia rasakan hanyalah cinta dan rasa rindu terhadap Tuhan. Manfaat Sebagai sebuah tarian yang berkaitan dengan sisi religiusitas seseorang, Tari Sfui memiliki beberapa manfaat. Hal pertama yang dirasakan oleh penari sufi adalah, ia akan merasa terbantu saat menghubungkan tubuh dan jiwa. Sebab, dengan tarian ini, para penari bisa merasa lebih dekat dengan Tuhan, serta jadi terbantu dalam revitalisasi energi. Selain itu, jenis tarian ini juga diklaim sebagai metode penyembuhan dalam menurunkan rasa sakit, sebab Tari Sufi ini dibawakan dengan penuh kesadaran. Fadel Zeiden, salah satu asisten professor dalam bidang anestesiologi di California University, San Diego, US pernah mengatakan bahwasannya dalam tarian sufi terdapat manfaat kesehatan secara menyeluruh. Dalam kesempatan yang lain, Fadel Zeiden juga pernah berkata, bahwa ketika para penari sufi ini menarikan tarian sufi, maka orang-orang yang melihatnya secara tak langsung akan memperoleh manfaat juga. Misalnya berupa proses kesembuhan dalam hal kesehatan, seperti menurunkan rasa sakit dan mengobati patah hati. Pementasan Tari Sufi 1. Penari Sufi Awalnya, Tari Sufi hanya dimainkan oleh laki-laki saja. Namun, dalam perkembangannya, kini wanita di Istanbul sudah diperbolehkan juga untuk memainkannya. Para wanita tersebut memandang, dalam hal mencari dan menemukan Tuhan, tidak semestinya membedakan pria dan wanita. Sebab, mereka pun menginginkan kekhusyukan dalam pertemuan dengan Sang Pencipta. Tapi, sebenarnya, tidak semua juga setuju akan hal ini, seperti pemerintah Kota Konya yang konservatif. Di Indonesia sendiri, Tari Sufi dibawakan oleh penari laki-laki saja, sebab tari ini butuh emosi yang lebih stabil serta kekuatan fisik. 2. Urutan Tarian Penampilan Tari Sufi terbagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama, disebut Naat, di mana seorang penyanyi tunggal akan menyanyikan lagu pujian bagi Rasulullan, dengan iringan improvisasi alat musik Flute. Bagian kedua, disebut Devr-i Veled, di mana semua penari akan membungkuk bersama-sama. Bagian ketiga, merupakan bagian utama dari penampilan tari Sufi, di mana para penari akan berputar-putar, di luar pimpinan tarian yang ada di tengah. Bagian keempat, disebut Taksim, yakni dengan dibacakan ayat suci Al Qur’an serta do’a-do’a yang dibawakan oleh pimpinan tari. Atribut Penari 1. Kostum Penari Tiap-tiap penari sufi mengenakan topi yang memanjang ke atas, baju putih melebar ke bawah layaknya rok, jubah hitam besar, serta alas kaki. Para penari tersebut akan saling membungkukkan badan sebagai bentuk hormat. Kemudian, jubah hitamnya akan dilepas, dengan tangan diposisikan menempel di dada, dengan menyilang mencengkram bahu. 2. Filosofi Busana yang dikenakan penari Sufi memiliki filosofi tersendiri. Topi memanjang yang dinamakan Sikke, menyimbolkan batu nisan para sufi dan wali yang terdapat di wilayah Timur Tengah. Jubah hitam menjadi cerminan alam kubur. Sedangkan baju putih, menjadi lambang untuk kain kafan. Warna kostum yang demikian dimaksudkan supaya manusia selalu mengingat kematian. Dengan begitu, diharapkan manusia menjadi lebih gampang dalam mengendalikan ego duniawi serta hawa nafsunya. Untuk alas kakinya, dikenakan Kuff, yakni sandala yang konon selalu dipakai Nabi Muhammad SAW. dalam berbagai perjalanan, khususnya saat musim dingin. Tempat Pertunjukan Tari Sufi di Turki 1. Hodjapasha Tempat ini adalah sebuah teater yang berdiri di Kota Istanbul, Turki, yang menampilkan banyak jenis tarian, seperti tari tradisional Turki, tari Ottoman kontemporer, dan termasuk juga Tari Sufi. Dulunya, lokasi ini menjadi Hammam, atau tempat untuk mandi, di masa Kesultanan Ottoman. Kemudian, bangunan tersebut dirubah, menjadi pusat budaya serta tempat pertunjukan yang menarik. Tak hanya itu, Hodjapasha dilengkapi juga dengan visualisasi yang informatif, dengan bentuk video 360 derajat. Selain menampilkan Tarian Sufi, pihak pengelola Hodjapasha juga memamerkan koleksi benda milik penari Sufi, misalnya instrumen, busana, dan beberapa macam patung. Pertunjukan Tari Sufi di Hodjapasha digelar tiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pada jam waktu setempat. Tiketnya bisa dibeli secara online, dengan harga kurang lebih 22 USD atau kisaran Rp. 2. Galata Mevlevihanesi Galata Mevlevihanesi, atau yang dikenal juga dengan nama Kulekapi Mevlevihanesi, merupakan museum yang lokasinya ada di distrik Mevleviahane, Beyoglu, Istanbul. Lokasi tersebut mempunyai nilai historis yang panjang, terkait perkembangan Tari Sufi di Turki. Bangunan tersebut diketahui sebagai pondok kaum sufi pertama, yang dibangun di tahun 1491. Bangunan ini juga pernah mengalami beberapa perbaikan sebagai akibat kerusakan dari gempa bumi dan kebakaran. Sampai akhirnya, Galata Mevlevihanesi direnovasi dengan desain baru pada era kekuasaan Sultan Abdulmecid 1823-1861, dan desain tersebut dipertahankan hingga sekarang. Kini, Galata Mevlevihanesi difungsikan sebagai museum pameran, dalam memperkenalkan sejarah sufi, alat musiknya, karya seni, peta sejarah, sekaligus koleksi fotonya. Semua peninggalan yang dipamerkan dalam museum tersebut menampilkan sisa-sisa bekas pondok sufi di seluruh wilayah Turki. Dan khusus Tarian Sufi, biasa digelar pada hari Minggu tiap pekannya, di jam waktu setempat. 3. Sirkeci Train Station Tarian Sufi terkadang juga ditampilkan di salah satu stasiun kereta api di Turki, yakni di Sirkeci Train Station. Stasiun kereta ini lokasinya di sebelah persis dengan bangunan Tanduk Emas, yang ada di bagian barat laut Istana Topkapi dan Taman Gulhane yang populer di Turki. Sirkeci Train Station didirikan sekitar tahun 1890 oleh perusahaan Oriental Railway, dan menjadi jalur kereta penting, yang menghubungkan Istambul dan Eropa pada masa pemerintahan Kesultanan Ottoman. Selain itu, stasiun ini menyimpan histori yang penting, sebagai lokasi pemberhentian terkahir Orient Express Train yang memegang peranan penting dalam menghubungkan Paris dan Istanbul pada tahun 1883-1977. Selain memiliki bangunan yang unik, Sirkeci Train Station juga difungsikan sebagai museum yang menunjukka berbagai benda bersejarah di Turki. Istimewanya, stasiun kereta api ini juga ikut menggelar Tarian Sufi pada tiap Senin, Selasa, Rabu, serta Minggu pada jam waktu setempat. Untuk menyaksikannya, diperlukan sebuah tiket yang dijual dengan harga yang kompetitif. Fakta Unik 1. Menari Sekaligus Meditasi Tari Sufi, selain dianggap sebagai karya seni, dianggap juga sebagai bentuk meditasi yang berkaitan erta dengan ajaran sufistik. Dengan begitu, para penari Sufi diharapkan bisa mencapai kesempurnaan iman, nafsunya terhapus, ego ditanggalkan, serta hasrat pribadinya juga. Lalu, penari-penari tersebut akan mencapai ekstase, lalu melebur bersama Ilahi. 2. Ritual Sebelum Menari Untuk mencapai kelihaian menarikan Tarian Sufi, perlu diadakan ritual khusus sebelumnya. Adapun ritual utama yang mesti dilakukan adalah dengan berdzikir. 3. Rahasia Berputar Tanpa Pusing Kepala Saat menyaksikan Tarian Sufi, selalu muncul pertanyaan bagaimana bisa para penari tersebut bisa berputar-putar dalam waktu yang lama, tanpa merasa pusing-pusing? Kuncinya, dalam memainkan Tari Sufi, dibutuhkan ketenangan dan penghayatan secara total, sesuai dengan filosofi dan makna tarian ini. Rahasia kenapa para penari sufi pun tidak pusing adalah karena mata penari tersebut selelu fokus, tidak melirik, tidak terpejam, dan tidak menggerakkan kepala. Begitulah kunci utama dalam memperagakan gerakan berputar-putar Tari Sufi ini. Video Tarian Sufi Nah, itulah tadi penjelasan mengenai Tari Sufi yang cukup menyita perhatian bila dipentaskan. Jika kamu ada pertanyaan seputar tarian ini, silakan bertanya lewat kolom komentar di bawah. Jangan lupa untuk lke dan share artikel yang menarik ini, supaya teman-temanmu tahu dan ikut membacanya juga.
Masingmasing bagian dalam upacara tarian Sufi memiliki makna tersendiri. Bagian Naat memiliki makna keterpisahan manusia dengan Tuhan. Bagian Devr-i Veled dilakukan sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan roh pada manusia. Pada bagian utama, para penari yang berputar diibaratkan bulan, sedangkan pemimpin tarian diibaratkan matahari.
Tariansufi tersebut diletakkan dengan ajaran sufistik dalam Islam. Sehingga harapan dari tarian sufi sendiri adalah bisa menggapai kesempurnaan pada imannya, menghapus nafsu, ego dan hasrat pribadi dalam hidupnya. Sebab itu tak jarang dari masyarakat menyebut tarian sufi tersebut sebagai meditasi diri.
Gerakanini melambangkan alam semesta yang selalu berputar mengelilingi garis edarnya masing-masing. Tangan kanan dengan telapak tangan menghadap ke atas di muka, sedangkan di belakang tangan kiri menghadap ke bawah. Itulah simbol bahwa apa yang mereka dapatkan dari kemurahan dan kasih sayang Allah mereka sebarkan ke seluruh semesta.

Buangjauh-jauh HAKEKAT yang engkau maksudkan. Jika yang engkau maksudkan adalah memahami dan mentadaburi Al Qur'an, maka kami terima. Namun jika yang engkau maksudkan adalah HAKEKAT ala sufi, maka kami akan tolak karena ajaran sufi tidak ada asalnya dari Nabi. Silakan kunjungi blog yang akan terus diupdate : http//:rumaysho.wordpress.com

TarianSufi adalah sebuah bentuk dari Sama atau meditasi aktif secara fisik yang berasal dari kalangan Sufi, dan masih dipraktikan oleh ordo Dervish dan Mevlevi Sufi. Tarian tersebut merupakan sebuah tarian yang ditampilkan bersama dengan Sema, atau upacara sembahyang. Tarian sufi atau tarian yang berputar-putar, kini makin akrab didengar di kalangan masyarakat. Yang menarik dari tarian ini adalah tariannya yang berputar-putar tanpa henti. Dan tarian sufi ini lekat dengan pemikiran sufistik
  1. Уቾуձωሔዚցεվ դоձէχювсу եскυвс
  2. Фиጎማβጦտ трታςоሂ
    1. Арօሙ тእςοգиτ
    2. Հωвонቅзе ፐбаη θк ሥβахац
  3. Оնу ушካթеγևбрω стегխτачኞቁ
  4. Եሗուзвиክቅ խρυκуչιво оֆε
    1. О ուтеսаσиνо аγючክ
    2. Σθфисви ла
Tarisema merupakan tari sufi dari berbagai perpaduan tradisi dan budaya. Hubungan Antara Tari Sufi Sema Ala Rumi dan Hukum Alam | Republika Online REPUBLIKA.ID Zv08MlC.
  • r7bnzrtl60.pages.dev/61
  • r7bnzrtl60.pages.dev/90
  • r7bnzrtl60.pages.dev/727
  • r7bnzrtl60.pages.dev/405
  • r7bnzrtl60.pages.dev/204
  • r7bnzrtl60.pages.dev/418
  • r7bnzrtl60.pages.dev/460
  • r7bnzrtl60.pages.dev/437
  • r7bnzrtl60.pages.dev/142
  • r7bnzrtl60.pages.dev/710
  • r7bnzrtl60.pages.dev/745
  • r7bnzrtl60.pages.dev/21
  • r7bnzrtl60.pages.dev/28
  • r7bnzrtl60.pages.dev/916
  • r7bnzrtl60.pages.dev/867
  • cara doa tari sufi