Berikutini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana sesuai. syari'at Islam, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 1. Sopan-santun dan ramah-tamah Sopan-santun dan ramah-tamah merupakan ciri mendasar orang yang beriman.
Oleh Ayati Fa Islam merupakan agama yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, dirinya dan dengan sesamanya. Hubungan manusia dengan Allah meliputi aqidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya meliputi akhlak, makanan/minuman dan pakaian. Sedangkan hubungan manusia dengan sesamanya meliputi muamalat dan uqubat. Islam telah memberikan solusi dalam masalah pribadi yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam masalah ini, Islam telah menetapkan hukum tertentu, baik yang berkaitan dengan aktifitasnya maupun benda yang digunakan sebagai sarana dalam memenuhi aktifitasnya. Hukum-hukum Islam tentang pakaian adalah hukum yang membahas tentang benda hukmu al-asyya’, bukan hukum perbuatan hukmu al-af’al. BACA JUGA Tips Menjaga Kebersihan Hijab bagi Muslimah Dimana hukum perbuatan terikat dengan al-ahkam al-khamsah wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram, sedangkan hukum bagi benda adalah halal-haram atau mubah-haram. Karena pakaian merupakan benda yang digunakan seseorang untuk menutup aurat, maka pakaian adalah bendanya sedangkan menutup aurat adalah perbuatan atau aktifitasnya. Berkaitan dengan benda berlaku kaidah ushul ”Hukum asal suatu benda adalah mubah, selama tidak ada dalil yang mengharamkannya.” Dengan demikian, hukum benda yang berkaitan dengan pakaian, hukum asalnya adalah mubah berdasarkan dalil umum, dan menjadi haram apabila ada dalil khusus yang mengharamkannya. Misalkan, ada pakaian yang diharamkan karena menyerupai umat lain berdasarkan dalil tasyabbuh bi al-kuffar. Kewajiban Menutup Aurat Syariat Islam telah mewajibkan laki-laki dan wanita untuk menutup aurat, agar masing-masing bisa menjaga pandangannya. Sebab, aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh terlihat, baik laki-laki maupun wanita. Sedangkan selain aurat, tidak ada larangan bagi laki-laki dan wanita untuk melihatnya dengan pandangan yang wajar. Allah swt berfirman ”Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. [QS. Al A’raaf [7] 26] Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menyatakan; ayat ini merupakan dalil wajibnya menutup aurat. Para ulama pun tidak berbeda pendapat mengenai wajibnya menutup aurat. Mereka hanya berbeda pendapat tentang batasan tubuh mana yang termasuk aurat. Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahwasanya ia berkata ”Sesungguhnya Asma Binti Abu Bakar datang menemui Rasulullah saw, sedangkan ia mengenakan pakaian tipis. Nabi saw pun segera berpaling darinya seraya bersabda, ”Wahai Asma, jika seorang wanita telah akil baligh, tidak boleh tampak darinya kecuali ini dan ini. Beliau mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangan.” [HR. Abu Dawud] Di dalam hadist lain dituturkan, bahwa Rasulullah saw bersabda; ”Barangsiapa melihat aurat, hendaklah ia menutupinya.” [HR. Abu Dawud] ”Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.” [HR. Muslim] Dari dalil-dalil di atas tampak jelas kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya. Bahkan wanita yang menampakkan sebagian atau keseluruhan aurat, berbusana tipis dan berlenggak-lenggok akan mendapatkan ancaman yang sangat keras dari Allah swt. BACA JUGA Muslimah Berdakwah, Harus! Mengenai batasan aurat wanita, jumhur ulama bersepakat bahwa aurat wanita meliputi seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalilnya adalah firman Allah swt [QS. An Nuur [24] 31] Menurut Imam Thabariy, makna yang lebih tepat untuk ”perhiasan yang biasa tampak” adalah muka dan telapak tangan. Keduanya bukanlah aurat, dan boleh kelihatan di kehidupan umum. Penafsiran semacam ini didasarkan pula pada sebuah riwayat Aisyah ra telah menceritakan, bahwa Asma Binti Abu Bakar masuk ke ruangan wanita dengan berpakaian tipis, maka Rasulullah saw pun berpaling seraya berkata; ”Wahai Asma, sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini. Sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.” [HR. Muslim] Dengan demikian wanita wajib menutupi auratnya dengan pakaian yang tidak tipis, yaitu yang tidak memungkinkan apa yang ada di sebaliknya tergambar, dimana warna kulitnya haruslah tertutup. Kewajiban Memakai Khimar dan Jilbab Pembahasan di atas adalah hal yang berkaitan dengan menutup aurat. Dan pembahasan ini tidak tepat bila dicampuradukkan dengan pembahasan pakaian wanita pada saat berada dalam kehidupan umum. Dengan kata lain, selain memerintahkan menutup aurat, Syariat Islam juga mewajibkan wanita untuk memakai busana khusus ketika hendak keluar rumah. Dimana, kewajiban menutup aurat disatu sisi, sedangkan kewajiban mengenakan busana jilbab+khimar adalah kewajiban di sisi yang lain. Dua kewajiban ini tidak dapat dicampuradukkan, sehingga bisa muncul persepsi yang salah terhadap keduanya. Dalam masalah menutup aurat, Syariat Islam tidak menentukan bentuk pakaian tertentu untuk dijadikan sebagai penutup aurat, tentu tetap bahan yang tidak tipis dan harus mampu menutupi warna kulit. Sehingga boleh memakai model dan bahan apapun selama tidak tasyabbuh bi al-kuffar. Namun ketika seorang muslimah hendak keluar rumah, ia tidak boleh pergi dengan pakaian sembarang, meskipun pakaian itu sudah dapat menutupi auratnya dengan sempurna. Dalam hal ini seorang muslimah yang akan keluar rumah wajib memakai kerudung khimar dan jilbab yang dikenakan menutupi pakaian sehari-hari. Dalil yang menunjukkan kewajiban memakai khimar adalah firman Allah ”Dan hendaklah mereka mengulurkan kain kerudung ke dadanya…” [QS. An Nuur31] Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan; ”Khumur adalah bentuk jamak plural dari khimaar, yakni apa-apa yang bisa menutupi kepala. Khimaar kadang-kadang disebut oleh masyarakat dengan kerudung al-miqaana’, Sa’id Bin Jabir berkata, ”wal yadlribna ulurkanlah kerudung-kerudung mereka di atas kerah mereka, yakni di atas leher dan dada mereka, sehingga tidak terlihat apa-apa darinya. Perintah mengenakan jilbab, Allah swt berfirman; ”Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al Ahzab59] Ayat di atas merupakan perintah yang sangat jelas kepada wanita-wanita mukminat mengenai kewajiban mengenakan jilbab. Adapun yang dimaksud dengan jilbab adalah milhafah baju kurung dan mula’ah kain panjang yang tidak berjahit. Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menyatakan, ”Jilbab adalah tsaub al-akbar min al-khimaar pakaian yang lebih besar daripada kerudung. Diriwayatkan dari Ibnu ’Abbas dan Ibnu Mas’ud, jilbab adalah ridaa’ jubah atau mantel. Adapula yang menyatakan al-qanaa’ kerudung. Adapun yang benar, jilbab adalah tsaub yasturu jamii’ al-badan pakaian yang menutupi seluruh nadan. Dari Ummu ’Athiyyah, bahwasanya ia berkata, ”Ya Rasulullah, salah seorang wanita diantara kami tidak memiliki jilbab. Nabi menjawab, ”Hendaknya, saudaranya meminjamkan jilbab untuknya.” [HR. Mulim] Kemudian jilbab juga disyaratkan untuk diulurkan ke bawah sampai menutupi kedua telapak kaki. Dalam konteks ini, Ibnu Umar pernah menuturkan Rasulullah saw telah bersabda, ”Siapa saja yang mengulurkan pakaiannya karena sombong Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat.” Ummu Salamah bertanya, ”Lantas, bagaimana dengan ujung pakaian yang dibuat oleh para wanita?” Rasulullah menjawab, ”Hendaklah diulurkan sejengkal.” Ummu Salamah berkata lagi, ”Kalau begitu, akan tampak kedua telapak kakinya.” Rasulullah menjawab lagi, Hendaklah diulurkan sehasta dan jangan ditambah.” [HR. Abu Dawud] Hadist ini menjelaskan bahwa pakaian luar jilbab mesti diulurkan ke bawah sampai menutupi kedua telapak kaki. Kedua telapak kaki wanita yang telah tertutup dengan kaus kaki ataupun sepatu tidak cukup dikatakan telah irkha mengulurkan jilbab ke bawah hingga menutupi kedua telapak kakinya. Dalam hal ini, yang dipentingkan bukanlah menutup kedua telapak kaki dengan kaus kaki atau sepatu, tetapi secara nyata mengulurkan jilbab sampai ke bawah. Subhanallah, jelaslah bahwa wanita wajib mengenakan jilbab dan khimar di atas pakaian kesehariannya jika hendak keluar rumah. Lalu, apabila seorang muslimah hendak keluar rumah tapi tidak memiliki jilbab, hendaklah ia meminjam kepada muslimah yang lain yang bersedia meminjaminya. Jika tidak ada yang meminjaminya, tetap ia tidak boleh keluar rumah meskipun telah menutup seluruh auratnya dengan pakaian rumah. Diriwayatkan dari Ummu ’Athiah yang berkata, ”Rasulullah saw memerintahkan kami agar keluar menuju lapangan pada hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha, baik ia budak wanita, wanita haidl, maupun yang perawan. Adapun bagi orang-orang yang haidl maka menjauh dari tempat shalat, namun menyaksikan kebaikan dan seruan kaum Muslim. Lalu aku berkata ”Wahai Rasulullah saw, salah seorang diantara kami tidak memiliki jilbab.” Maka Rasulullah saw menjawab, ”Hendaklah saudaranya itu meminjamkan jilbabnya.” [HR. Muslim] Kewajiban muslimah untuk menjaga pandangan, menutup aurat, mengenakan khimar+jilbab ketika berada di luar rumah telah ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang pasti penunjukannya. Namun, sayangnya banyak muslimah yang awam terhadap ketentuan-ketentuan itu. Bahkan, sebagian mereka ada yang menolak kewajiban menutup aurat dan mengenakan khimar+jilbab di kehidupan umum, dengan alasan yang dibuat-buat. Mereka berdalih belum siap, belum mendapatkan hidayah, bahkan ada yang menolak dengan tegas kewajiban tersebut dengan alasan Islam tidak mewajibkan wanita mengenakan khimar+jilbab. Sebab, khimar dan jilbab adalah tradisi berbusana orang Arab, sehingga hanya berlaku khusus orang Arab. Sebagian lagi ada yang berdalih, bahwa ’illat memakai jilbab adalah agar bisa dibedakan antara wanita merdeka dengan budak, sehingga wanita merdeka tidak diganggu. Karena saat ini sudah tidak ada lagi budak wanita, sehingga ’illat pensyariatan jilbab sudah tidak berlaku lagi. Dan mungkin masih banyak alasan-alasan yang lain. Sungguh, alasan-alasan di atas tidak dapat dijadikan hujjah untuk menolak kewajiban berkhimar dan berjilbab. Dimana, perintah mengenakan khimar dan jilbab telah disebutkan dengan tegas di dalam al-Quran. [QS. An-Nuur31 dan QS. Al-Ahzab59] Di dalam QS. An-Nuur31 dan QS. Al-Ahzab59 tersebut merupakan perintah Allah kepada wanita-wanita Mukminat agar mereka mengenakan khimar yang diulurkan mulai dari kepala hingga menutupi dada; dan jilbab yang diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua telapak kaki. Konteks yang diperintahkan sangat jelas, yakni khimar dan jilbab, sedangkan pihak yang diseru untuk melaksanakan kewajiban tersebut adalah wanita-wanita Mukminat secara umum, bukan hanya wanita-wanita Mukminat Arab. Oleh karena itu, perintah mengenakan khimar dan jilbab berlaku umum untuk seluruh wanita-wanita Mukminat dimanapun mereka tinggal. Sebab, perintah mengenakan khimar dan jilbab tidak ada hubungannya dengan budaya Arab atau tidak, akan tetapi berkaitan dengan perintah Allah swt yang termaktub di dalam al-Quran. Selama wanita tersebut adalah wanita Mukminat, maka ia terkena taklif untuk mengenakan khimar dan jilbab. Sementara yang menolak kewajiban jilbab dengan alasan ”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu” sebagai ’illat, dan ketika ’illat nya hilang, maka hukum mengenakan jilbab tidak berlaku lagi, juga tertolak. Benar, terkait QS. Al-Ahzab59, para mufassir menyatakan, bahwa latar belakang turunnya ayat itu berhubungan dengan wanita-wanita merdeka yang diganggu oleh laki-laki ketika keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan. Karena pakaian yang dikenakan mirip dengan budak, sehingga mereka sering mendapatkan gangguan. Selanjutnya Allah swt memerintahkan kepada wanita-wanita mukminat merdeka untuk mengenakan jilbab agar mereka bisa dikenali dan dibedakan dari budak-budak wanita. Namun, frase ”yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal” bukanlah ’illat pensyariatan jilbab bagi wanita Mukminat. Sebab, tidak ada satupun indikasi yang menunjukkan bahwa ’illat pensyariatan jilbab adalah supaya bisa dikenal, sehingga jika sudah bisa dikenal dan dibedakan, kewajiban itu tidak berlaku kembali. Frase tersebut hanya menunjukkan fungsi atau faedah disyariatkannya jilbab, bukan menjadi ’illat sebab mengapa jilbab disyariatkan. Dan tidak ada satupun petunjuk, baik dari sisi manthuq maupun mahfum, yang menunjukkan, bahwa frase tersebut adalah ’illat pensyariatan jilbab. Bahkan, seandainya frase tersebut ditetapkan sebagai ’illat hukum, hal itu justru akan bertentangan dengan al-Quran dan sunnah yang telah mewajibkan wanita untuk menutup aurat, menjaga pandangan, mengenakan khimar dan jilbab ketika keluar rumah. Kesimpulan Syariat Islam telah mewajibkan laki-laki dan wanita untuk menutup anggota tubuhnya yang termasuk aurat. Seorang wanita diharamkan menampakkan auratnya di kehidupan umum, di hadapan laki-laki non mahram, atau ketika melaksanakan ibadah tertentu yang harus menutup aurat. Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Seseorang baru disebut menutup aurat, jika warna kulit tubuhnya tidak lagi tampak dari luar tidak boleh transparan. Busana yang harus dikenakan wanita Muslimah saat keluar dari rumah adalah khimar dan jilbab. Khimar adalah kain kerudung yang diulurkan hingga menutupi dada. Jilbab adalah pakaian terusan yang dikenakan di atas pakaian sehari-hari dan wajib diulurkan hingga menutupi kedua telapak kaki. Jilbab wajib dikenakan ketika wanita hendak keluar dari rumah. Wallahu a’lam.. Penulis adalah aktifis FLP Bogor dan aktif pada program radio Cermin Wanita Sholihah MHTI yang bekerjasama dengan berbagai radio di tanah air.
Telahterjadi diskusi antara beberapa akhwat, tentang hukum memakai busana muslimah (jilbab/ gamis/ Jubah) yang bermotif/ berenda/ berbordir/ batik sewarna/ bergaris-garis di luar rumah di hadapan non mahrom, dimana ada yang membolehkan dan ada yang tidak. Berikut kami ringkaskan diskusi yang terjadi: Yang membolehkan berhujjah/beralasan: 1
Akhlak berpakaian seorang Muslimah adalah manakalan ia mengenakan pakaian dengan rapi, menutup aurat dan tanpa berlebih-lebihan sesuai dengan apa yang telah digariskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dilakukan atas kehendak atau kemauan sendiri, mendarah daging dan berjalan secara kontinyu atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Terbentuknya perilaku beragama ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi setiap orang, kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku, artinya bahwa apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan diajarkan. Dalam konteks ini peneliti melakukan riset terhadap karyawati Pabrik Bulu mata di Kabupaten Purbalingga terhadap perilaku keberagamaan dikaitkan dengan tren busana muslimah. Menggunakan metode kombinasi ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada dua Pabrik Bulu yakni PT Shinhan Creatindo Cabang Kedungmenjangan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik A dan PT Royal Korindah Cabang Poultry Desa Pasunggingan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik B. Pabrik A sebagai sampel pabrik di perkotaan. Pabrik B sebagai sampel pabrik di pedesaan. Hasil dari peneitian ini adalah Sikap karyawati terhadap busana muslimah menunjukkan sikap positif, menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim yakni 71,4% karyawati Pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 88,5% karyawati Pabrik B yang menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Trend berbusana muslim pada dari Pabrik A dan Pabrik B secara umum dapat disimpulkan bahwa model busana yang dipergunakan sudah menutup aurat dengan baik dan tidak ketat atau transparan. Adapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang positif. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 327TREND BUSANA MUSLIMAH DAN PERILAKU KEAGAMAAN DI KALANGAN KARYAWATI STUDI TERHADAP KARYAWATI PABRIK BULU MATA DI KABUPATEN PURBALINGGASupriyantoIAIN Purwokerto suprie1974 Moral dress in a Muslim woman is when she wears clothes neatly, closes her nakedness and without exaggeration in accordance with what has been outlined in the Qur’an and the Sunnah. Performed on their own will or will, ingrained and run continuously or continuously so that tradition in his life. The formation of religious behavior is determined by the overall experience that is realized by each person personally, awareness is the cause of behavior, meaning that what is thought and felt by the individual determines what will be this context researchers conducted research on female eyelash factory workers in Purbalingga Regency regarding religious behavior associated with Muslim fashion trends. Using this combination method at the initial stage using qualitative methods and the next stage using quantitative methods. This research was conducted at two fur factories, namely PT Shinhan Creatindo, Kedungmenjangan Branch, Purbalingga, Central Java Factory A, and PT Royal Korindah, Poultry Branch, Pasunggingan Village, Purbalingga, Central Java Factory B. Factory A as a factory sample in urban areas. Factory B as a factory sample in the results of this research are attitudes of female employees to Muslim clothing show a positive attitude, showing a sense of happiness and comfort towards Muslim clothing that is Factory A employees agree or strongly agree to always dress Muslim in daily life, while Factory Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018328B employees who agree or strongly agree are always dressed as Muslims in daily life. For Muslim dress trends from Factory A and Factory B, it can generally be concluded that the fashion models used have closed their genitals well and are not tight or transparent. The implications of the habit of dressing in Muslims with the religious behavior of female employees generally have a positive Kunci Busana Muslimah, Perilaku Keagamaan, KaryawatiAbstrak Akhlak berpakaian seorang Muslimah adalah manakalan ia mengenakan pakaian dengan rapi, menutup aurat dan tanpa berlebih-lebihan sesuai dengan apa yang telah digariskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dilakukan atas kehendak atau kemauan sendiri, mendarah daging dan berjalan secara kontinyu atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Terbentuknya perilaku beragama ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi setiap orang, kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku, artinya bahwa apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan konteks ini peneliti melakukan riset terhadap karyawati Pabrik Bulu mata di Kabupaten Purbalingga terhadap perilaku keberagamaan dikaitkan dengan tren busana muslimah. Menggunakan metode kombinasi ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada dua Pabrik Bulu yakni PT Shinhan Creatindo Cabang Kedungmenjangan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik A dan PT Royal Korindah Cabang Poultry Desa Pasunggingan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik B. Pabrik A sebagai sampel pabrik di perkotaan. Pabrik B sebagai sampel pabrik di pedesaan. Hasil dari peneitian ini adalah Sikap karyawati terhadap busana muslimah menunjukkan sikap positif, menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim yakni 71,4% karyawati Pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 88,5% karyawati Pabrik B yang menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Trend berbusana muslim pada dari Pabrik A dan Pabrik B secara umum dapat disimpulkan bahwa model busana yang dipergunakan sudah menutup aurat dengan baik dan tidak ketat atau transparan. Adapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang Muslim clothing, religious behavior, employee Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 329A. PENDAHULUANIslam sebagai etika normatif bagi pemeluknya diharapkan dapat diimplementasikan melalui kesempurnaan nilai. Oleh karenanya Islam tidak hanya agama yang terbatas dengan norma hubungan manusia dengan Sang Khalik, akan tetapi juga mengatur hubungan dengan sesama makhluk bahkan memberikan pedoman secara universal. Salah satu perilaku yang penulis sampaikan dalam kesempatan ini adalah perkembangan social ekonomi dan budaya yang terjadi begitu cepat di zaman modern ini berdampak pada perubahan dinamika sosial. Fashion busana muslimah yang digunakan oleh wanita muslimah di Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan arus modernisasi. Berbagai macam model busana muslimah dapat diakses melalui kecanggihan teknologi. Hal tersebut membawa perubahan pada perilaku pengguna busana atau pakaian berhiubungan dengan peradaban manusia, kebutuhan untuk berpakaian bukan hanya dirasakan manusia yang hidup di era industrialisasi, namun sudah sejak zaman Nabi Adam AS. Sejak Nabi Adam AS dan istrinya terbujuk untuk memakan buah Kuldi dan mereka mulai mengenal rasa malubila auratnya terbuka, maka sejak itulah manusia sebenarnya mengenal pakaian. Keterbatasan teknologi yang menjadikan pakaian mereka terbuat dari daun-daunan surga Prabuningrat, 1996 256-257.Jilbab adalah pakaian yang diidentikkan dengan agama Islam. Perempuan muslimah menggunakan jilbab untuk melindungi kerendahan hati dengan pandangan terhadap jilbab masyarakat Muslim di Indonesia dapat dikategorikan menjadi dua yaitu Pertama, mereka yang memandang jilbab sebagai fashion tanpa mempedulikan ketentuan syariat Islam yang menentukan jilbab sebagai penutup aurat; Kedua, mereka yang beranggapan bahwa jilbab adalah murni pakaian untuk menutupi aurat dan tidak mengikuti perkembangan mode Sebagai sebuah bentuk fashion. Jilbab juga berfungsi sebagai identitas diri seorang muslimah dan menjadi bagian dari ekspresi diri dalam berbusana 08 Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018330Oktober 2017. Berjilbab sedikit banyak dapat mempengarui jiwa wanita sehingga dapat membentuk budi pekerti yang luhur. Sebab aktivitas berjilbab tidak hanya mementingkan cara berjilbab, bentuk, ukuran, dan nilai seninya saja, akan tetapi juga diharapkan dapat mencerminkan perilaku yang baik terhadap sesama dan pribadi yang berakhlak mulia. Sehingga mereka yang sebelum berjilbab menghabiskan waktu mereka dengan kegiatan yang kurang bermanfaat setelah memakai jilbab diharapkan sedikit demi sedikit merubah kebiasaan tersebut, yang akhirnya dapat menjadi wanita muslimah yang berakhlak mulia Muthahari, 2000 15.Menurut Quraish Shibah jilbab memiliki efek psikologis yang sama terhadap orang yang memakainya. Lebih lanjut ia menyampaikan pengaruh pakaian secara psikologis memang diakui dalam psikologi sosial. Sehingga pengaruh inilah yang merupakan salah satu dari tujuann Islam memerintahkan kaum wanita mengenakan jilbab Shihab, 1998 169.Umat Islam dilarang keras bertelanjang dan membuka aurat; aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali yang dikecualikan oleh dalil, seperti muka dan telapak tangan walau ada perbedaan pendapat dikalangan ulama Al-Hilali, 2005 217.Purbalingga adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang berada di dekat lereng Gunung Slamet. Jumlah penduduk Purbalingga pada tahun 2015 mencapai jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa/km BPS Kabupaten Purbalingga, 2016. Mata pencaharian masyarakat Purbalingga dibidang pertanian, perkebunan, pedagang dan pekerja di industri. Semakin banyaknya manusia menyebabkan lahan pertanian, ladang, sawah berubah menjadi perumahan, perkantoran dan industri-industri. Peningkatan jumlah industri khususnya industri rambut dan bulu mata membuat Purbalingga menjadi salah satu sentra industri rambut dan bulu mata terbesar di Jawa Tengah. Dari industri ini saja dapat menyerap warga setempat bekerja di industri bulu mata. Dari sejumlah tersebut terdapat orang adalah wanita. Berdasarkan data di atas tentu lebih banyak dari wanita yang bekerja di industri bulu mata dari pada laki-laki. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 331Dengan demikian seberapa pun kecilnya terdapat pengaruh kehidupan sosial dan keagamaan seseorang dibentuk oleh tata aturan yang disebut norma dalam kehidupan sehari-hari menjadi barometer dalam bertingkah laku. Jika perilaku seseorang baik maka diperlihatkan sikap yang baik pula seperti bertuturkata dan cara berpakaian. Begitu pun sebalikanya jika perilaku kurang baik maka yang diperlihatkan sikap yang tidak baik pula seperti bertutur kata yang tidak sopan begitu juga cara berpakaian. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kombinasi mixed methods, yakni penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. selain itu metode peneletian kombinasi diartikan juga sebagai metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan meode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable, dan obyektif Sugiyono, 2016 404. Penelitian ini dilakukan di dua Pabrik Bulu Mata yang berada di Kabupaten Purbalingga, yakni PT Shinhan Creatindo Pabrik A dan PT Royal Korindah Pabrik B. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada Agustus – Oktober PERKEMBANGAN TREND MODE BUSANA MUSLIMAH DI INDONESIAModel busana muslim bagi muslimah terus mengalami perkembangan, seiring perkembangan mode/desain yang juga dinamis. Di Indonesia sendiri, karena mayoritas penduduknya beragam Islam, maka baju muslim bukan termasuk barang mudah untuk didapatkan. Bahkan saat ini seiring dengan perkembangan mode, beragam jenis serta model baju muslim menjadi sangat banyak berada di pasaran, terutama bagi para muslimah. Hal yang demikian ini, tentu tak bisa lepas dari perkembangan tren dalam dunia mode Islam yang memang terbilang inovatif, bersamaan dengan munculnya peran aktif para desainer serta konsumen yang memang mayoritas beragama Islam. Selain itu kesadaran akan pentingnya menutup aurat dan berbusana dengan baik bukan hanya sekedar mementingkan Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018332penampilan juga menjadi faktor pendorong lainnya 25 September 2018.Namun hendaknya dipahami bahwa hal yang demikain tentu tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi melalui proses yang cukup panjang. Dalam sejarahnya pada era tahun 1900-an, pakaian muslim terutama bagi wanita jarang di temukan penggunaannya dan dianggap terlalu fanatik. Sehingga akhirnya tidak banyak muslimah yang merasa percaya diri mengenakan busana muslim khususnya jilbab atau saat ini lebih di kenal dengan hijab. Penggunaan hijab terkesan ketinggalan zaman dan hal itu membuat tidak banyak muslimah muda yang mau mengenakannyaSiregar. Namunhal tersebut kini sudah tidak terjadi lagi 25 September 2018.Perkembangan fashion busana muslim di tanah air saat ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan, bahkan banyak pengamat dunia fashion yang memprediksikan Indonesia akan menjadi pusat produksi dunia beberapa tahun ke depan. Bukti nyata akan hal ini adalah adanya penggunaan baju muslim yang sudah terlihat universal, bukan hanya pada saat acara keagamaan saja, namun juga dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari ibu rumah tangga, pebisnis, pesohor tanah air hingga yang para muslimah yang bekerja di ini tentu menaikkan pamor busana muslim karena telah berhasil merebut hati semua kalangan, mulai dari kelas bawah hingga menengah ke atas. Dengan pangsa pasar yang sedemikian besar, tentu ini merupakan sebuah lahan subur bagi para desainer dan produsen, untuk mulai banyak bermunculan menunjukkan karyanya, sehingga pemakaian baju model ini tidak lagi dikaitkan dengan hal-hal kuno. Yang juga sangat menggembirakan, para remaja muslim sekarang pun juga berani dan merasakan kepercayaan diri yang tinggi, saat menggunakan busana yang sesuai dengan anjuran agama. Dan ada hal yang menarik di dalam industri baju muslim, yaitu produknya yang tidak hanya bermuara pada satu titik saja. Ada begitu banyak jenis produk lain yang bisa menarik perhatian para konsumen sebagai pendamping produk utama. Misalnya berbagai macam Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 333aksesoris atau pernak-pernik pemanis penampilan, jilbab, kaos kaki, kaos tangan, dan masih banyak lagi aksesoris tersebut tentu saja kemudian akan berpengaruh terhadap muslimah yang berbusana muslim. Maka sekarang cukup banyak muslimah, selain berbusana muslim juga ada yang memakai handsock, termasuk menggunakan cadar dan niqab. Dimana dulunya, cadar dan niqab di pandang sebagai sesuatu yang asing, aneh, ekstrem, seakan terbelakang dan di nilai menyerupai pakaian orang-orang Arab. Walau berkembangnya niqab, dalam konteks Indonesia sendiri masih menimbulkan pro dan kontra pendapat. Keadaan yang demikian, tentu dalam perkembangan sebuah mode busana adalah hal yang wajar, terlebih apabila mode busana tersebut terkait dengan keyakinan dalam beragama. Tentu lebih dibutuhkan sikap dewasa dan saling memahami dalam menghadapi situasi yang demikian, terlepas setuju atau tidak terhadap fenomena yang demikian. Karena yang lebih utama adalah memberikan dorongan kepada setiap muslim dan muslimah untuk senantiasa berbusana dengan baik dan berusaha menyesuaiakan dengan nilai-nilai dasar dalam ajaran Islam terkait aturan dalam berbusana seperti menutup aurat dengan sempurna, tidak menampakkan lekuk tubuh dan tidak PERILAKU KEAGAMAANPerilaku memiliki beragam pengertian, antara lain yaknia. Aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang dapat disaksikan dalam kenyataan sehari-hari Langgulung, 1996 21. b. Aktivitas yang ada pada individu atau organisasi yang tidak timbul dengan sendirinya, melainkan akibat dari stimulus yang diterima oleh organisasi yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun internal. Namun demikian sebagian terbesar dari perilaku organisme itu sebagai respon terhadap stimulus eksternal Walgito, 1994 15. c. Perilaku merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi yang terus menerus dengan lingkungan. Dengan seringnya dengan lingkungan, akan menjadi seseorang untuk dapat menentukan Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018334sikap karena disadari atau tidak, perilaku tersebut tercipta karena pengalaman yang dialaminya. Sikap juga merupakan penafsiran dan tingkah laku yang mungkin menjadi indikator yang sempurna, atau bahkan tidak memadai Rahmat, 2001 201. d. Perilaku merupakan fungsi dari sikap, dan perilaku erat kaitannya dengan niat, sedangkan niat akan ditentukan oleh sikap. Dalam hal ini sikap tidak dijelaskan secara langsung terhadap perilaku, melainkan melalui niat berperilaku Zamroni, 1992. Dari beragam pengertian di atas, setidaknya menunjukkan bahwa perilaku adalah aktivitas sehari-hari setiap orang yang dilakukan dengan niat tertentu, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan interaksi secara terus menerus dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sehingga perilaku merupakan suatu manisfestasi dari sikap dan niat yang ada pada setiap keagaman berasal dari kata agama, mendapat awalan “ke” dan akhiran “an”, yang memiliki arti sesuatu segala tindakan yang berhubungan dengan agama. Agama dalam hal ini merupakan ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta pengertian perilaku dan keagamaan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku keagamaan, merupakan aktivitas sehari-hari setiap orang yang dilakukan dengan niat berlandaskan nilai-nilai agama yang dianutnya, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan pengalaman dalam beragama. Sehingga perilaku merupakan suatu manisfestasi dari sikap dan niat beragama yang ada pada setiap hendaknya dipahami bahwa perilaku secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu perilaku jasmaniah dan perilaku rohaniah, perilaku jasmaniah yaitu perilaku terbuka obyektif kemudian perilaku rohaniah yaitu perilaku tertutup subyektif. Kafi, 1993. Begitupun juga dengan perilaku keagamaan bagi setiap orang, tentu akan terbagi ke dalam perilaku keagamaan yang nampak terbuka maupun perilaku keagamaan rohaniah. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 335Berkenaan dengan hal tersebut, maka perilaku keagamaan di manapun di dunia ini akan memberikan citra ke publik. Jika perilaku keagamaan didominasi pemahaman, penafsiran, dan tradisi keagamaan yang radikal, maka yang muncul adalah citra perilaku keagamaan yang fundamentalis. Begitu juga sebaliknya, jika pemahaman, penafsiran dan tradisi keagamaan yang ramah dan sejuk, maka akan mengekspresikan perilaku keagamaan yang moderat.D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIANPada saat observasi dilakukan terlihat karyawati sedang dalam posisi akan masuk ke lingkungan pabrik. Secara umum karyawati sudah menggunakan busana muslim, walau pun disesuaikan dengan ketentuan dari Pabrik model seragam. Dan busana yang dipergunakan juga dengan menggunakan beberapa model, khususnya terkait dengan jilbab yang dipergunakan. Ada yang model simpel sederhana dengan posisi jilbab menutup sampai ke dada namun ada juga yang model diselempangkan di salah satu bahu walaupun untuk warna nampak seragam. Untuk baju dan bawahan yang dipergunakan juga tidak transparan dan tidak ada yang model ketat. Sehingga secara umum karywati masih nampak modis serasai dengan busana kerja yang sama dengan di Pabrik pertama, observasi dilakukan saat karyawati dalam posisi akan masuk ke lingkungan pabrik. Secara umum karyawati sudah menggunakan busana muslim, walau pun disesuaikan dengan ketentuan dari Pabrik model seragam. Dan busana yang dipergunakan juga dengan menggunakan beberapa model, khususnya terkait dengan jilbab yang dipergunakan. Ada yang model simpel sederhana dengan posisi jilbab menutup sampai ke dada namun ada juga yang model diselempangkan di salah satu bahu walaupun untuk warna nampak seragam dan dipadukan dengan baju dan bawahan yang tidak transparan serta tidak ketat. Sehingga secara umum karyawati Pabrik B sama dengan Pabrik A yakni masih nampak modis serasai dengan busana kerja yang dipergunakannya. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018336Berdasarkan data yang telah dikumpulkan selama proses penelitian, baik melalui proses observasi,wawancara dan dokumentasi serta diperkuat dengan data berupa kuisoner, maka data tersebut dapat di analisa sebagai berikut1. Sikap karyawati terhadap busana muslimahSikap karyawati terhadap busana muslimah secara umum menunjukkan sikap positif, yakni menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim, bahkan hal ini dibuktikan dengan digunakannya busana muslim, baik ketika mereka bekerja di Pabrik maupun di dalam kebiasaan keseharian. Untuk yang memakai busana muslim dalam kehidupan keseharian dilakukan oleh mayoritas karyawati Selain data dari observasi dan wawancara hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian pertama dengan item pertanyaan pertama, Saya merasa senang dan nyaman memakai busana muslim, dimana hasil kuisioner menunjukkan bahwa Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 68,6 % 31,4 %Pabrik B 71,4 % 28,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik memiliki rasa senang dan nyaman dalam berbusana muslim, yakni sebesar 100 %, baik yang sangat setuju maupun setuju. Hal ini menunjukkan kesesuaian dengan hasil observasi dan juga wawancara. Bahkan lebih dari itu, ketika mereka berbusana muslim, mereka tetap merasa modis tidak ketinggalan mode. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuisioner khususnya pada bagian pertama dengan item pertanyaan kedua, yakni Saya merasa tetap modis ketika berbusana muslim, dimana hasil kuisioner menunjukkan bahwa Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 54,3 % 31,4 % 14,3 % Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 337Pabrik B 54,3 % 45,7 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik tetap merasa modis ketika berbusana msulim, yakni sebesar 100 %, untuk karyawati Pabrik B, dan 85,7% untuk karyawati Pabrik A, baik yang sangat setuju maupun setuju. Sedangkan 14,3% karyawati di Pabrik A, menyatakan netral atau tidak merasa modis mengikuti pola perkembangan mode terbaru ataupun juga merasa tidak modis tidak mengikuti pola perkembangan mode terbaruMaka hal yang demikian kemudian berpengaruh pada hasil kuisioner khususnya pada bagian pertama dengan item pertanyaan ketiga, yakni saya suka dengan variasi trendbusana muslim yang berkembang sekarang, dimana hasil kuisioner menunjukkan bahwa Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 37,1 % 34,3 % 28,6 %Pabrik B 40 % 45,7 % 14,3 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik merasa suka dengan variasi trendbusana muslim yang berkembang, yakni sebesar 71,4% untuk karyawati Pabrik A, baik yang sangat setuju maupun setuju dan 28,6% menyatakan netral atau biasa saja terhadap variasi trendbusana muslim yang berkembang sekarang. Sedangkan untuk pabrik B, sebesar 85,7% untuk karyawati Pabrik B, baik yang sangat setuju maupun setuju dan 14,3% menyatakan netral atau biasa saja terhadap variasi trendbusana muslim yang berkembang terkait dengan penggunaan busana muslim selama bekerja, bedasarkan hasil observasi dan wawancara memang menunjukkan hal tersebut tidak menghalangi mereka dalam bekerja atau beraktivitas. Selain itu berdasarkan hasil kuisioner bagian pertama untuk pertanyaan keempat, dengan pertanyaan berbusana muslim tidak menghalangi saya dalam beraktivitas, menjukkan hasil sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STS Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018338Pabrik A 68,6 % 31,4 %Pabrik B 65,7 % 28,6 % 5,7 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik merasa busana muslim tidak menghalangi aktivitas mereka sebagai karyawati dalam bekerja, yakni sebesar 100% untuk karyawati Pabrik A, baik yang sangat setuju maupun setuju, dan 93,3% untuk karyawati dari pabrik B, menyatakan sangat setuju dan setuju, sedangkan sebanyak 5,7% menyatakan netral atau biasa saja, tidak merasa terganggu dan tidak merasa bebas beraktivitas karena berbusana terkait dengan kebiasaan karyawati kedua pabrik dalam berbusana muslim, berdasarkan hasil wawancara terhadap sebagian karyawati responde menunjukkan mereka senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan keseharian di pabrik maupun di luar pabrik saat emreka tidak bekerja. Namun dari hasil kuisioner, khususnya bagain pertama untuk pertanyaan kelima, yakni dalam kehidupan sehari-hari saya senantiasa berbusana muslim, menunjukan hasil sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 34,3 % 37,1 % 28,6 %Pabrik B 34,2 % 54,3 % 8,6 % 2,9 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik mayoritas sehari-hari baik ketika bekerja maupun ketika tidak bekerja sudah berbusana muslim, yakni sebesar 71,4% karyawati pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan yang menyatakan netral 28,6% kadang berbusana muslim dan terkadang tidak. Sedangkan dari karywati pabrik B, sebesar 88,6% menyatakan sangat setuju dan setuju, sedangkan 8,6% menyatakan netral kadang berbusana muslim dan terkadang tidak, dan 2,9% menyatakan mereka tidak setuju menggunakan busana muslim di luar jam kerja mereka di pabrik. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 3392. Trend Berbusana Muslim Pada KaryawatiTrend berbusana muslim pada karyawati secara umum berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat dikatakan bahwa model busana yang mereka gunakan sudah baik, artinya menutup aurat dengan baik termasuk berjilbab dan tidak ketat atau transparan. Selain itu hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian kedua untuk pernyataan pertama, yakni berbusana muslim bagi saya berarti menutup aurat dengan baik Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 74,3 % 25,7 %Pabrik B 82,9 % 17,1 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa persepsi angggapan karyawati dari kedua Pabrik menyatakan bahwa berbusana muslim yang baik adalah ketika busana tersebut dapat menutup aurat dengan sempurna, yakni sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki mindset yang baik terkait busana muslim yang seharusnya terkait dengan jilbab, mereka menyatakan bahwa jilbab merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari busana muslim. Hal ini sebagaimana hasil kuisioner bagian kedua, untuk pertanyaan kedua, yakni Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 68,6 % 31,4 %Pabrik B 60 % 40 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa jilbab dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari busana muslim, yakni sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B. Dari hal ini maka model jilbab yang mereka pergunakan pun menutup sampai ke dada. Sebagaimana hasil observasi dan wawancara, yang diperkuat dengan kuisioner pada pertanyaan mode jilbab yang saya pergunakan menutup sampai ke dada, yakni Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018340Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 45,8 % 37,1 % 17,1 %Pabrik B 71,4 28,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan model jilbab yang mereka pergunakan pun menutup sampai ke dada, yakni sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B. Sedangkan terkait dengan bahan dari busana muslim yang mereka kenakan, sebagaimana hasil observasi dan wawancara, yang diperkuat dengan kuisioner pada pertanyaan busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis transparan, mayoritas dari mereka, bahan dari busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis atau transparan. Adapun hasil kuisonernya adalah sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 51,4 % 31,4 % 11,4 % 5,8 %Pabrik B 40 % 60 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis transparan, yakni sebesar 100% karyawati pabrik B, sedangkan dari pabrik A, 82,8%, dan 11,4% menyatakan netral dan 5,8% menyatakan tidak setuju. Dan yang menyatakan tidak setuju terutama pada busana muslim yang mereka kenakan ketika di luar jam kerja di pabrik, karena ketika di pabrik bedasarkan hasil observasi tidak ada yang menggunakan model baju muslim itu, terkait dengan model busana muslim yang mereka kenakan, sebagaimana hasil observasi dan wawancara, yang diperkuat dengan kuisioner pada pertanyaan busana muslim yang saya pergunakan sehari-hari tidak ketat menampakkan lekuk tubuh, mayoritas menunjukkan bahwa model busana muslim yang mereka pergunakan tidak ketat/menampakkan lekuk tubuh. Adapun hasil kuisonernya adalah sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STS Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 341Pabrik A 42,8 % 45,8 % 11,4 %Pabrik B 54,3 % 45,7 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa model busana muslim yang dipergunakan tidak ketat, yakni sebesar 100% karyawati pabrik B, dan 88,6% karyawati pabrik A, sedangkan 11,4 menyatakan netral, namun ketika di pabrik bedasarkan hasil observasi tidak ada yang menggunakan model baju muslim ketat atau menampakkan lekuk Implikasi Kebiasaan Berbusana Muslim dan Perilaku KeagaamaanAdapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang positif, ini nampak dari hasil wawancara yang telah dilakukan, selain itu hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian ketiga, dengan pertanyaan dengan berbusana muslim saya terdorong untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT. Dengan hasil kuisoner sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 60 % 40 %Pabrik B 91,4 % 8,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa 100% karyawati dari kedua pabrik menyatakan setuju atau sangat setuju, bahwa ketika mereka berbusana muslim mereka terdorong untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Selain itu juga dengan berbusana muslim, mereka juga terdorong untuk meninggalkan larangan Allah SWT, sebagaimana hasil kuisioner di bawah iniLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 48,5 % 45,7 % % %Pabrik B 60 % 40 % Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018342Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 94,2% setuju atau sangat setuju dan 2,9% menyatakan netral serta 2,9% menyatakan tidak setuju atau busana muslim belum mampu memberikan dorongan yang kuat kepada repsonden untuk meninggalkan larangan dari Allah busana muslim mampu memberikan dampak positif pada karyati, yakni mereka merasa lebih hati-hati dalam bersikap, berbicara dan bertindak ketika sudah berbusana muslim. Hal ini sebagaimana hasil kuisionernya yakniLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 42,9 % 48,5 % 8,6 %Pabrik B 31,4 % 68,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju busana muslim mampu berpengaruh kepada sikap positif mereka, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 91,4% menyatakan setuju atau sangat setuju busana muslim mampu berpengaruh kepada sikap positif mereka, dan 8,6% menyatakan netral atau walau mereka berbusana muslim tetapi belum mampu memberikan dampak yang besar dalam perilaku positif adanya dampak positif dari berbusana muslim yang dirasakan oleh karyawati, selain berdasarkan hasil wawancara, maka ketika pada mereka diberikan pertanyaan apakah mereka senang memberi masukan/mengajak teman yang belum berbusana muslim untuk ikut berbusana muslim, maka hasilnya adalah sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 31,4 % 42,9 % 25,7 %Pabrik B 25,7 % 57,2 % 17,1 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa mayoritas karyawati dari pabrik A dan B menyatakan setuju atau sangat setuju busana muslim Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 343memberi masukan/mengajak teman yang belum berbusana muslim untuk ikut berbusana muslim, sedangkan yang 25,7% dari Pabrik A dan 17,1% dari pabrik B menyatakan netral atau belum sepenuhnya mau untuk memberi masukan/mengajak teman yang belum berbusana muslim untuk ikut berbusana itu dengan adanya dampak positif dari berbusana muslim yang dirasakan oleh karyawati, maka ketika mereka diberi pernyataan saya ikut merasa sedih ketika ada muslimah yang auratnya dibiarkan terbuka, maka hasilnya adalah sebagai berikut Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 51,4 % 37,1 % 8,6 % %Pabrik B 94,2 % 5,8 %Dari hasil kuisioner di atas, menunjukkan bahwa karyawati dari Pabrik B menyatakan 100% mereka ikut merasa sedih ketika ada muslimah yang belum berbusana muslim dalam kehidupan keseharian. Sedangkan karyawati dari Pabrik A, 89,1% menyatakan ikut merasa sedih, sedangkan 8,6% merasa netral, dan 2,9% tidak merasa dengan kesadaran dalam berbusana muslim, berdasarkan hasil wawancara, ada yang memang dari kesadaran pribadi tetapi ada juga yang karena masukan/saran/ajakan dari teman. Jika dilihat berdasarkan hasil kuisioner, maka kesadaran mereka berbusana muslim, dapat dlihat hsailnya sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 74,2 % 22,9 % %Pabrik B 71,4 % 28,6 %Dari hasil kuisioner di atas, menunjukkan bahwa karyawati dari Pabrik B menyatakan 100% mereka berbusana muslim karena adanya kesadaran pada diri mereka sendiri, sedangkan dari Pabrik A, 97,1% mereka berbusana muslim karena adanya kesadaran pada diri mereka sendiri, dan 2,9% netral Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018344kadang karena kesadaran sendiri, namun juga mereka membutuhkan dorongan dari orang lain.Dan bagi karyawati kedua pabrik tersebut, busana muslimah dapat menjadi identitas bahwa mereka seorang muslim. Hal ini didasarkan pada hasil kuionser dengan pertanyaan berbusana muslim dapat menjadi identitas saya sebagai seorang muslim. Hasilnya adalah sebagai berikut Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 57,2 % 37,1 % 5,7 %Pabrik B 62,9 % 37,1 %Dari hasil kuisioner di atas, menunjukkan bahwa karyawati dari Pabrik B menyatakan 100% mereka setuju dan sangat setuju bahwa busana muslim dapat menjadi identitas mereka sebagai seorang muslim, sedangkan dari pabrik A, 94,3% mereka setuju dan sangat setuju bahwa busana muslim dapat menjadi identitas mereka sebagai seorang muslim, sedangkan 5,7% menyatakan hasil analisa dari data hasil observasi, wawancara, dokumentasi yang diperkuat dan diperdalam dengan data dari hasil kuisioner yang dibagikan. Dimana hasil analisa terhadap data tersebut belumlah sampai pada kata sempurna dan baik dalam mengungkap trend berbusana muslim pada karyawati serta implikasinya pada sikap keberagamaan mereka, karena data yang dikumpulkan masih terbatas, termasuk waktu yang terbatas dalam melakukan observasi dan pendalaman melalui wawancara. Namun setidaknya hasil analisa ini dapat memberikan gambaran terkait trend berbusana muslim pada karyawati serta implikasinya pada sikap keberagamaan KESIMPULANBerdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan terkait trend berbusana muslim pada karyawati Pabrik Bulu Mata A dan Pabrik Bulu Mata B di kabupaten Purbalingga serta implikasinya terhadap sikap keberagamaan, dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 3451. Sikap karyawati terhadap busana muslimah secara umum menunjukkan sikap positif, yakni menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim, bahkan hal ini dibuktikan dengan digunakannya busana muslim, baik saat bekerja di Pabrik maupun di dalam kebiasaan keseharian. Untuk yang memakai busana muslim dalam kehidupan keseharian dilakukan oleh mayoritas karyawati Selain data dari wawancara hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, yakni 71,4% karyawati Pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 88,5% karyawati Pabrik B yang menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan Untuk Trend berbusana muslim pada karyawati dari Pabrik A dan Pabrik B secara umum berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa model busana yang dipergunakan sudah menutup aurat dengan baik termasuk berjilbab dan tidak ketat atau transparan. Walaupun untuk model jilbab sendiri cenderung bervariatif. Bahkan data ini diperkuat dengan hasil kuisoner yang dibagikan, dimana untuk pertanyaan mode jilbab yang dipergunakan menutup sampai ke dada, sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju. Sedangkan untuk pertanyaan busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis transparan, mayoritas dari karyawan, menyatakan bahan dari busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis atau transparan. yakni sebesar 100% karyawati pabrik B, sedangkan dari pabrik A, 82,8%. Adapun untuk pertanyaaan busana muslim yang dipergunakan sehari-hari tidak ketat menampakkan lekuk tubuh, mayoritas menunjukkan bahwa model busana muslim yang mereka pergunakan tidak ketat/menampakkan lekuk tubuh yakni, sebesar 100% karywati pabrik B, dan 88,6% karyawati pabrik A menyatakan setuju atau sangat Adapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang positif, Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018346ini nampak dari hasil wawancara yang telah dilakukan, selain itu hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian ketiga, yakni pada pertanyaan dengan berbusana muslim mereka terdorong untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT, hasilnya menunjukkan bahwa 100% karyawati dari kedua pabrik menyatakan setuju atau sangat setuju. Selain itu pertanyaan ketika mereka berbusana muslim mereka terdorong untuk melaksanakan perintah Allah SWT, hasil kuisioner menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 94,2% setuju atau sangat setuju. Bahkan ternyata berbusana muslim, juga mampu memberikan dampak positif pada karyawati dalam bersikap, berbicara dan bertindak. Hal ini sebagaimana hasil kuisoner dari pertanyaan mereka lebih hati-hati dalam bersikap, berbicara dan bertindak ketika sudah berbusana muslim, hasilnya menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 91,4% setuju atau sangat beberapa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan terkait dengan trend berbusana muslim serta implikasinya terhadap sikap keberagamaan pada karyawati pabrik bulu mata di Kabupaten PUSTAKAAl-Hilali, Syaikh Salim Bin Ied. 2005. Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Quran dan As-Sunnah; Bab Aqidah, Fiqih dan Akhlak, terj. Abu Hasan al-Atsari, Jil. 3. Bogor Pustaka Imam Asy-Syafi’ Jamaluddin. 1993. Psykologi Dakwah, Jakarta Hasan. 1996. Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta Murtadlo. 2000. Wanita dan Hijab, Jakarta Lentera. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 347Prabuningrat, Sitoresmi. 1996. Gejolak kebangkitan busana muslimah di Indonesia”, dalam Aswab Machasin eds, Ruh Islam dalam Budaya Bangsa Konsep Etika, Jakarta Jalaluddin. 2001. Psikologi Agama Edisi Revisi, Jakarta Raja Grafindo M. Quraish. 1998. Wawasan Al Quran, Bandung 2016. Metode Penelitian Mixed Methods Bandung, Bimo. 1994. Psikologi Sosial, Yogyakarta Andi Offset. Zamroni, 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta Tiara Fashion, Perkembangan Baju Muslim di Indonesia, diakses 25 September diakses 08 Oktober 2017Nurul Atikah Siregar, Perkembangan Trend Fashion Muslim di Indonesia, http// diakses 25 September 2018 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this kebangkitan busana muslimah di IndonesiaSitoresmi PrabuningratPrabuningrat, Sitoresmi. 1996. Gejolak kebangkitan busana muslimah di Indonesia", dalam Aswab Machasin eds, Ruh Islam dalam Budaya Bangsa Konsep Etika, Jakarta RahmatRahmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi Agama Edisi Revisi, Jakarta Raja Grafindo ShihabQuraishShihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al Quran, Bandung Penelitian Mixed MethodsSugiynoSugiyno. 2016. Metode Penelitian Mixed Methods Bandung, WalgitoWalgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial, Yogyakarta Andi Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta Tiara WacanaZamroniZamroni, 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta Tiara Wacana.
Tidaklupa kepada sahabat - sahabat nabi, para tabiin - tabiin dan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini berjudul "Hubungan Etika Dan Moral ", Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dimasa depan. Makassar 30 september.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar sekolah siswi MTs Al-Khairaat Palapi dan Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah siswi MTs Al Khairaat palapi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran Akidah Akhlak karena didalam pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah di luar sekolah adapun hasil yang didapat bahwa 1. Urgensi pembelajaran Akidah Akhlak dalam menumbuhkan minat Berbusana Muslimah yaitu melalui upaya guru dan peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah di luar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak yaitu dalam pembelajaran akidah akhlak guru mengajarkan pentingnya berbusana muslimah, Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru, Guru mengajarkan adab busana muslimah, Guru Mendidik siswi dengan memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah, Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi yaitu Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah, Menjadikan guru sebagai contoh teladan, dapat membedakan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam, siswa menjadi jera dan konsisten mengenakan busana muslimah, siswi menjadi tepat waktu dalam mengerjakan shalat dan siswi dapat menghargai waktu yang ada. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 Muliati 70 P a g e Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah Siswi MTS Al Khairaat Palapi The Importance of Akidah Akhlak Learning in Fostering the Students’ Muslim Dressing Interest Outside the School at MTS Al-Khairaat Palapi 1Muliati*, 2Muhammad Rizal Masdul, 3Adhriansyah A. Lasawali, 4Rina Purnamawati 1,2,3Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia 4Bagian PIAUD, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu *Email Korespondensi muliatimuslimin22 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar sekolah siswi MTs Al-Khairaat Palapi dan Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah siswi MTs Al Khairaat palapi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran Akidah Akhlak karena didalam pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah di luar sekolah adapun hasil yang didapat bahwa 1. Urgensi pembelajaran Akidah Akhlak dalam menumbuhkan minat Berbusana Muslimah yaitu melalui upaya guru dan peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah di luar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak yaitu dalam pembelajaran akidah akhlak guru mengajarkan pentingnya berbusana muslimah, Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru, Guru mengajarkan adab busana muslimah, Guru Mendidik siswi dengan memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah, Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi yaitu Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah, Menjadikan guru sebagai contoh teladan, dapat membedakan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam, siswa menjadi jera dan konsisten mengenakan busana muslimah, siswi menjadi tepat waktu dalam mengerjakan shalat dan siswi dapat menghargai waktu yang ada. Kata Kunci Efektivitas, Pembelajaran, Membaca Al-Qur’an, Metode, Makharijul Huruf Abstract The research method is qualitative and data collection techniques are through observation, documentation, and interviews. The result of the research shows it is indeed significant to learn Akidah Akhlak because it is expected to provide knowledge and guidance to students so that they want to live and practice the teachings of Islam including fostering interest in Muslim dressing outside of school. The result shows that 1. The efforts in fostering interest in Muslim dress are through the teacher and the role is not just teaching but always educating students by directing, guiding, and fostering student morals, including in Muslim women's clothing outside of school. The research method is qualitative and the data collection is through observation, documentation, and interviews. In this case, the efforts made by the teacher of are in learning the morality of the teacher teaches the importance of wearing Muslim clothing, giving examples of Muslim clothing to the teacher's person, the teacher teaches Muslim clothing, the teacher educates students by giving penalties for those who do not dress Muslim women outside of school, Teaching To students the nature of discipline of Learning Akidah Akhlak in Fostering the Interest in Dressing Muslim Women at MTs Al-Khairaat Palapi, namely Being aware of the obligation to be a Muslimah, Making teachers as role models, being able to distinguish how to dress Muslim women in accordance with Islamic law, students become deterrent and consistently wearing Muslim clothing, students are punctual in performing prayers and students can appreciate the time available. Keywords Importance, Learning, Akidah Akhlak, Muslim Dressing IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 PENDAHULUAN Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, dimana pakaian merupakan hal yang sangat penting bagi manusia 1. Disisi lain pakaian juga berkaitan dengan rasa keindahan, juga membuat dampak psikologis bagi pemakainya. Serta pakaian juga berkaitan dengan budaya dan perkembangan masyarakat. Perkembangan busana pada era sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dan berkiblat pada gaya-gaya berpakaian orang barat 2. Gaya berpakaian di era sekarang ini sudah sangat jauh dari syariat islam yg sesungguhnya. Untuk itu Pendidikan akhlak memang harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik sehingga dalam menjalani kehidupan, mereka mengetahui norma-norma yang telah diajarkan agama Islam dan norma yang telah ditetapkan oleh negara. Ajaran islam sudah memberikan batasan-batasan dalam hal berperilaku maka sewajarnya lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah lebih memaksimalkan mengenai pembinaan perilaku peserta didik 3. Salah satu bagian dari pendidikan agama adalah pelajaran Akidah Akhlak yang diajarkan di sekolah-sekolah islam. Dengan pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswi yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji dalam-dalam menerapkan etika berbusana muslimah sesuai anjuran islam. Pendidikan Akidah Akhlak mempunyai arti dan peranan penting dalam membentuk etika siswi yang seutuhnya 4. Pendidikan akhlak Islam diartikan sebagai mental dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah. Pendidikan akhlak Islam berarti juga menumbuhkan personalitas kepribadian dan menanamkan tanggung jawab 5. Siswi masih banyak berada di bawah pengaruh lingkungan rumah tangga. Mengingat arti strategis lembaga keluarga tersebut, maka pendidikan agama yang merupakan pendidikan dasar itu harus dimulai dari rumah tangga oleh orang tua. Salah satu bagian dari pendidikan agama adalah pelajaran Akidah Akhlak yang diajarkan di sekolah-sekolah Islam. Dengan Pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswi yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji lebih-lebih dalam menerapkan etika berbusana muslimah sesuai anjuran Islam 6. Dewasa ini mengamati cara-cara berpakaian para siswi di sekolah maupun luar sekolah yang keluar dari jalurnya dan cenderung ketat dan transparan. Sebabnya pun banyak, mulai dari lingkungan sekitar yang berawal dari media elektronik, dan menjadikan pakaian yang ketat dan transparan menjadi tren bagi kalangan pelajar. Dengan begini Pendidikan Agama merupakan pendidikan dasar yang harus diberikan kepada anak sejak dini. Hal tersebut mengingat bahwa pribadi anak pada usia anak sejak usia anak-anak masih muda untuk dibentuk dan anak-anak masih banyak berada di bawah pengaruh lingkungan orang tua. Mengingat arti strategis lembaga keluarga tersebut, maka pendidikan agama yang merupakan pendidikan dasar itu harus mulai dari orang tua. Pembelajaran akidah akhlak yang diterapkan di MTs Al-khairaat palapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan kepribadian siswi untuk berbusana muslimah dengan baik. Saat ini masih perlu penyempurnaan terhadap kelemahan-kelemahan pembelajaran akidah akhlak agar dapat berdampak positif terutama dalam membentuk sikap siswi agar dapat berbusana muslimah dengan baik. Pembelajara Akidah Akhlak yang diterapkan di MTs Al-Khairaat Palapi ini menyeimbangkan pada pengayaan pengetahuan dan pembentukan sikap dan juga pembiasaan siswi. Dari pengamatan Guru Akidah Akhlak yaitu Ibu fadhilah M Latje bahwa siswi di MTs Al-Khairaat Palapi ini sebagian besar memakai jilbab pada saat masuk sekolah maupun diluar sekolah. Maka penulis ingin melakukan suatu penelitian urgensi pembelajaran akidah akhlak dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah. METODE Dalam penelitian ini, metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yakni penelitian yang menggunakan kasus dalam menjelaskan sebuah fenomena dan menghubungkan dengan teori tertentu 7. Penelitian Kualitatif penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan bebagai metode alamiah 8. Kualitatif adalah penelitian yang mengandalkan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi pada obyek penelitian sehingga dihasilkan data yang menggambarkan secara rinci. Penelitian ini adalah deskriptif, karena tujuan dari penelitian deskriptif yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, jenis penelitian ini sangat tepat karena peneliti akan mendeskripsikan data bukan untuk mengukur data yang diperoleh. Sesuai dengan penelitian ini, nantinya peneliti akan mencari data-data deskriptif tentang urgensi pembelajaran akidah akhlak dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khairaat Palapi yang membutuhkan pendekatan penelitian untuk mendeskripsikan data atau hasil penelitian, serta membutuhkan pengamatan dalam proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada dalam sekolah tersebut sesuai atau tidak, efektif atau tidak. Dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan temuan-temuan yang merupakan data bersama dan keunikan-keunikan yang ditemukan di lapangan. HASIL Gambaran Umum MTs Al-Khairaat Palapi Madrasah Tsanawiyah Al khairaat palapi merupakan sekolah swasta yang berdiri pada tanggal 16 juli 2007 madrasah ini berada dalam naungan yayasan Al-Khairaat. Awal berdirinya madrasah sebagai lembaga pendidikan karna adanya keinginan dari masyarakat Desa Palapi untuk memiliki pendidikan Agama islam. Karna sebelumnya belum ada sekolah yang berbasis agama yang ada di desa Palapi. Awalnya sekolah ini hanya memiliki tenaga pendidik sebanyak 10 orang prngajar hingga sekarang mencapai 20 orang pengajar dan siswanya mencapai 176 siswa. Madrasah Al-Khairaat Palapi memiliki 20 orang tenaga pendidik, dari 16 orang diantaranya berlatar belakang S1, 2 orang berlatar belakang SMA, Dan 1 orang lagi berlatar belakang SMK yang bekerja dibidang Staf TU. Dengan dedikian tenaga pendidik di MTs Al-Khairaat palapi sudah memiliki kualitas pendidik yang baik dan sesuai dengan apa yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di Mts Al Khairaat Palapi Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di MTs Al-Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran akidah akhlak karna didalam Pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada Siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah dilur sekolah. Dalam hal ini pentingnya guru pembelajaran akidah akhlak. Karena peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah diluar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak di MTs Al-Khairaat palapi yaitu dalam pembelajaran Akidah Akhlak guru mengajarkan pentingnya Berbusana Muslimah Busana Muslimah merupakan Busana atau pakaian yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang tujuannya untuk menututupi aurat penggunanya dan tidak boleh dilihat oleh yang bukan mahramnya. Berbusana muslimah memanglah sangat penting seperti yang di katakana oleh guru pembelajarana akidah Akhlak yaitu Busana muslimah memanglah diwajibkan dalam agama islam sudah jelas pada surah al-a’raf ayat 26 yaitu Allah menyediakan pakaian kepada manusia pakaian untuk menutup auratnya serta dapat menjadi perhiasan pada pemakainya agar terlihat indah pada pemakainya selain itu busana muslimah juga dapat melindungi tubuh dan kulit dari lingkungan seperti melindungi pemakainya dari panas dan dengan berbusa muslimah akan memiliki perasaan yang aman dan nyaman memakainya, beda halnya dengan yang tidak mengenakan busana muslimah dan memakai pakaian yang terbuka pasti akan mengundang perhatian laki-laki dan menurut pengamatan saya banyak kejadian yang akan terjadi jika kita memakai pakaian yang terbuka. Dari hasil wawancara tersebut guru pembelajaran akidah akhlak berpendapat bahwa sangat penting untuk berbusana muslimah bukan hanya sekedar menjalankan kewajiban kepada Allah tetapi juga memiliki banyak manfaat seperti melindungi diri dari lingkungan panas dan dingin juga memiliki rasa aman dan nyaman. Sama halnya dengan guru pembelajaran akidah akhlak ibu Nukran IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 sebagai guru MTs Al-khairaat palapi juga berpendapat bahwa menutup aurat itu bukan hanya karna memenuhi kewajiban kita kepada Allah tapi juga memiliki banyak manfaat seperti yang di sampaikannya saat wawancara yaitu Memang sangat penting bagi umat islam untuk menutup aurat karna dapat menghindari dosa dan selamat dari azab Allah selain itu busana muslimah memiliki banyak fungsi seperti sebagai sebagai identitas diri maksudnya Menutup aurat sejak awal diperintahkan salah satunya adalah agar berbeda atau sebagai identitas diri muslimah. Jilbab menandakan pemakainya beragama Islam. Meskipun hijab belum tentu menunjukkan keislaman yang baik, namun pemakainya akan berusaha menjadi lebih baik. Selain sebagai identitas diri juga dapat menghindari dari fitnah, Jika seorang wanita yang lebih suka memperlihatkan bentuk tubuhnya dengan memakai pakaian ketat, maka dapat saja dikira tau dituduh sebagai wanita nakal, pelacur, wanita murahan, wanita penggoda dan masih banyak lagi sebutan yang tidak enak didengar di telinga kita. Untuk menghindari hal itu, mulailah dari sekarang menutup aurat sesempurna mungkin. Dari beberapa penejelasan diatas dapat dipahami bahwa berbusana muslimah itu sangatlah penting untuk diterapkan bukan hanya sebagai menjalankan perintah kepada Allah Tetapi juga mamiliki banyak manfaat seperti sebagai identitas umat Islam, Terhindar dari fitnah, juga dapat melindungi diri dari lingkungan seperti terhindar dari panas dan dingin serta memberikan rasa aman dan nyaman jika gunakan. Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru Guru tidak hanya sekedar sebagai pengajar, sosok pentansfer pengetahuan atau ilmu kepada siswa, namun ia harus menjadi fasilitator pengembangan diri siswa dalam belajar. Selain sebagai fasilitator, motivator, guru harus menunjukan diri sebagai sosok yang bisa dicontoh perilakunya, digugu dan ditiru atau menjadi model bagi siswanya seperti yang di paparkan oleh ibu sulviana D adjru dalam wawancara Menjadi guru sebagai sosok pendidik, hendaknya, kita juga bisa mendidik sendiri. Belajar dari perilaku yang ditampakan para siswa dalam proses belajar di kelas atau dalam mensosialisaikan program sekolah. Salah satu contoh misalnya, ketika lembaga pendidikan melarang para siswa merokok, maka idealnya para guru dan staf sekolah yang lain memberi contoh dengan tidak merokok. Atau ketika guru mengajarkan mengenai busana muslimah maka guru tersebut harus mengaplikasikannya terlebih dahulu pada dirinya sendiri kita harus siap menjadi sosok yang tidak hanya mendidik orang lain namun mampu mendidik diri sendiri. Guru yang tidak mampu mendidik dirinya sendiri dapat diumpamakan seperti tukang bangunan, bisa membuat gedung yang mewah dan indah namun tidak menempati/memiliki rumah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara tersebut Ibu Sulviana sebagai seorang guru menjelaskan apabila guru mengajarkan sesuatu kepada siswanya harus mengaplikasikan terlebih dahulu kepada dirimya sendiri karena guru tidak hanya sebagai sosok yang mendidik orang lain tetapi juga mampu mendidik dirinya sendiri. Guru akidah akhlak pada wawancara juga memaparkan menurutnya untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada peserta didik harus dimulai terlebih dahulu kepada dirinya sendiri sebagai contoh yang dapat ditiru oleh siswi menurutnya Dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah saya sebagai seorang guru harus memulainya terlebih dahulu kepada diri saya sendiri, jika ingin mengajarkan akhlak yang baik dan berbusana muslimah yang baik bagi siswi maka kita harus memulainya terlebih dahulu, pada diri kita sendiri sebagai seorang guru, dengan demikian diharapkan siswa dapat dapat mengikuti contoh dan prilaku yang di lakukan oleh guru. Dari pernyataan tersebut dapat kita pahami bahwa peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian tidak hanya dilakukan dengan bentuk ceramah agama, tetapi yang lebih lebih penting dilakukan adalah memberikan contoh etika berpakaian yang baik kepada siswi, karena menurut penulis memberikan contoh terlebih dahulu itu sagat efektif dilakukan, sebab memberikan contoh yang baik siswi dapat melihat, menilai, dan menghayati secara langsung bagaimana cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama islam. Guru mengajarkan adab busana muslimah Pakaian adalah salah satu nikmat Allah dan Islam juga menuntunkan beberapa adab dan tatacara dalam berpakaian untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia dalam berpakaian 9. Diantaranya dijelaskan pada hasil wawancara bersama guru Akidah Akhlak yaitu Di dalam agama islam memang dalam memakai busana muslimah memiliki adab adab dan aturan yang harus IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 dilakukan yaitu yang pertama harus menutup aurat, seperti pada wanita menutup aurat yaitu menutupi seluruh badan selain bagian yang dikecualikan yaitu wajah dan telapak tangan, yang kedua yaitu tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan busana muslimah misalnya menggunakan make up secara berlebihan, selanjunya kain atau bahan yang dipakai itu tidak boleh tipis dan transparan, begitu juga tidak boleh memakai pakaian yang ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh karena seharusnya dalam memakai busana muslimah haruslah lebar dan longgar sehingga tidak mengundang perhatian laki-laki dan yang terakhir dalam berbusana muslimah tidak boleh menyerupai pakaian yang digunakan laki-laki. Dari hasil wawancara tersebut menurut ibu Fadhilah sebagai guru akidah Akhlak yang mengajarkan busana muslimah mengemukakan bahwa dalam berpakaian ada adab-adab yang harus dilakukan yaitu pakaian yang digunakan haruslah lebar dan longgar, tidak ketat dan transparan, tidak mengundang perhatian laki-laki, serta tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki. Selain itu guru akidah akhlak juga mengatakan bahwa ketika kita berpakaian muslimah maka juga harus di sesuaikan dengan akhlak yang baik. Pembelajatan Akidah Akhlak memanglah sangat penting dan harus di tanamkan kepada siswi Akhlak dan adab dalam berbusana muslimah terlebih lagi dilihat dari era sekarang yang sudah semakin modern dan banyak siswi yang berpakaian yang keluar dari jalurnya seperti menggunakan jilbab tapi memakai pakaian yang ketat dan trnsparan, siswi banyak yang mengikuti trend busana muslimah yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam seperti yang dijelaskam pada wawancara berikutmemang sangat penting adanya pembelajaran akidah akhlak apalagi dilihat dari perke mbangan zaman yang semakin modern, siswi bisa terpengaruh dengan social media yang dia gunakan seperti halnya berbusana muslimah sekarang banyak yang memakai jilbab tapi memakai baju yang ketat dan transparan maka disinah pentingnaya pembelajaran akidah akhlak mengajarkan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadis. selain itu Busana Muslimah dan akhlakperilaku berbusana muslimah merupakan dua hal yang saling berkaitan apabila kita memakai busana muslimah maka juga harus dibarengi dengan Akhlak yang baik begitu pula sebaliknya apa bila kita memiliki akhlak yang baik maka sebagai umat Islam juga kita harus mengenakan busana muslimah yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dari hasilwawancara tersebut guru akidah akhlak juga mengemukakan bahwa dalam berbusana muslimah juga harus di barengi dengan Akhlak atau perilaku yang baik karna kedua hal tersebut merupakan dua hal yang saling berkaitan. Guru Mendidik siswi dengan cara memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah `Pemberian hukuman terhadap Siswi yang tidak mengenakan Busana Muslimah merupakan cara yang efektif dan mendukung terhadap akhlak siswa termasuk dalam berbusana muslimah yang sesuai dengan ajaran agama Islam selain dari pemberian materi Akidah Akhlak dari guru juga harus dibarengi aturan-aturan yang dibuat agar siswi terbiasa mengaplikasi kannya dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya guru Akidah Akhlak memberikan pengurangan nilai terhadap siswi yang tidak mengenakan jilbab dan nilai yang diberikan dilihat dari kepribadian dan sifat dari siswi tersebut, seperti yang dikatakan saat wawancara berlangsung menurutnya Saya sendiri sebagai guru Akidah Akhlak jika saya memberikan nilai kepada siswa maka saya akan melihat kepribadian siswa tersebut walaupun siswanya tidak begitu pandai dalam pembelajaran tetapi jika dia memiliki akhlak yang baik maka saya akan memberikan nilai yang baik pula, begitu pula sebaliknya jika seorang siswa yang pandai dalam pembelajaran tetapi memiliki akhlak yang buruk baik pada prilakunya, perkataanya, maupun dalam penampilan berbusana muslimah baik di sekolah maupun diluar sekolah, jika tidak sesuai dengan yang saya ajarkan pada pelajaran akidah akhlak dan tidak sesuai dengan ajaran agama maka nilai anak tersebut akan saya kurangi. Dalam pengaplikasiannya berbusana muslimah dan memakai hijab diluar sekolah memang diwajibkan bagi siswi MTs Al Khairaat Palapi dan memiliki sangsi jika tidak melaksanakanya seperti yang diungkapkan oleh Wakil Kepala Madrasah yaitu iya, di sekolah ini memang diwajibkan untuk menutup aurat dan berbusana muslimah baik di sekolah maupun diluar sekolah seperti yang kedapatan tidak mengenakan jilbab saat diluar sekolah akan panggil ke kantor terlebih dahulu untuk ditanya apa alasannya tidak mengenakan jilbab dan diberikan arahan untuk memakainya, setelah di IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 peringatkan dan masih di ulangi lagi maka saat apel, yang tidak mengenakan jilbab diluar sekolah akan di panggil ke depan dan dipukul depan teman temannya, bukan hanya tidak berbusana muslimah diluar sekolah tapi siswa di MTs ini juga dihukum ketika tidak melaksanakan shalat dhuhur berjamaah, dan terlambat saat pembelajaran sudah berlangsung. karna dengan begitu akan menimbilkan efek jera bagi siswi dan akan terbisa mengenakan jilbab walaupun nanti tamat di MTs ini. MTs Al Khairaat palapi bukan hanya di berikan hukuman terhadap siswi yang tidak mengenakan busana muslimah di luar sekolah tapi juga memberi hukuman ketika siswi terlambat saat pembelajaran berlangsung dan siswi yang tidak melaksanakan shalat berjamaah. Menurut hasil penelitian dan wawancara yang penulis laksanakan di MTs Al Khairaat palapi memang di Madrasah tersebut sangat disiplin terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan terutama kenakalan yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam termasuk berbusana muslimah, memang sangat penting adanya pemberian hukuman tersebut karna dengan begitu akan memberikan sifat jera terhadap siswi dan terbiasa untuk terus mengenakan busana muslimah walaupun telah lulus di Mts Al-khairaat palapi. Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Selain mengajarkan pentingnya berbusana muslimah pada pembelajaran akidah akhlak, siswi juga diajarkan tentang kedisiplinan dalam melakukan segala hal terutama kewajiban kita kepada Allah SWT. Misalnya dengan melaksanakan shalat tepat waktu, dan melaksanakan shalat dhuhur berjamaah karena dengan hal-hal yang sederhana tersebut mereka akan terbiasa untuk tidak menunda waktu dan dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebagaimana yang dikatakan oleh guru akidah akhlak tersebut Disini saya tidak hanya mengajarkan mereka bagaimana cara menutup aurat dengan benar, tetapi saya juga mengajarkan bagaimana cara menjadi seorang siswi yang baik tidak hanya kepada orang lain tetapi juga bagaimana mereka terhadap Tuhannya. Yaitu dengan cara mengajari mereka untuk shalat berjamaah, serta bagaimana cara mengatur waktu agar mereka dapat melaksanakan shalat tepat waktu dan tidak menyianyiakan waktu yang ada. Maka dari hal-hal sederhana tersebut siswi akan menjadi lebih disiplin. Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah Menjadi seorang Muslimah kita memiliki beberapa kewajiban dan tanggung jawab salah satunya yaitu memakai Busana muslimah yang sesuai dengan syariat islam seperti yang terlihat pada Nabila siswi kelas IX MTs Al-Khairaat Palapi. Nabila telah konsisten dengan hijabnya di kehidupan sehari-hari, di lingkungan sekolah dan di luar sekolah, terbukti dari pakaian yang di kenkan Nabila saat di temui peneliti, ia memakai rok dan memakai baju yang panjang dan longgar juga mengenakan jilbab atau kerudung yang lebar hingga menutupi dada, karna menurutnya berbusana muslimah itu merupakan suatu kewajiban yang harus di lakukan. Menurutnya busana muslimah itu bukan sekedar menutupi aurat tetapi juga memiliki banyak manfaat seperti melindungi dari cuaca, juga dengan busana yang menutup aurat ia merasa lebih nyaman dan aman. Seperti yang diungkapka oleh Nabila dalam wawancara Ya, saya telah mengenakan jilbab dan telah menutup aurat karna itu merupakan perintah langsung dari Allah dan juga memiliki banyak fungsi dan juga manfaat seperti busana muslimah itu dapat melindungi kita dari kondisi panas maupun dingin, terlebih lagi saya merasakan nyaman dan aman memakainya, beda halnya dengan orang yang tidak berbusana muslimah dan memakai pakaian yang terbuka pasti akan mengundang perhatian laki-laki dan menurut pangamatan saya banyak kejadian yang tidak diinginkan terjadi kalau kita memakai pakaian yang terbuka. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang penulis lakukan bahwa Siswi di MTs Al-Khairaat palapi sebagian besar sudah memakai jilbab baik di Sekolah maupun di luar sekolah yang terbukti dengan hasil wawancara dengan guru Akidah Akhlak “Alhamdulillah siswa di Mts Al Kharaat palapi ini menurut pengamatan saya sudah sekitar 70% memakai jilbab saat di luar sekolah” IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 Menjadikan guru sebagai contoh teladan Pada dasarnya perilaku yang dapat ditunjukan oleh siswa dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Dengan kata lain, guru memiliki pengaruh terhadap perubahan siswa. Untuk itulah, guru harus dapat menjadi contoh dan menjadi teladan bagi siswa terkhusus dalam membina akhlak dan berbusana muslimah yang baik. karena guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru. hal ini menjadikan siswi selalu menjaga akhlak dan selalu mempertahankan untuk berbusana muslimah dalam kehidupan sehari hari Dapat membedakan seperti apa berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam Di era modern seperti saat ini sangat penting untuk di ketahui seperti apa berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat Islam, karna saat ini sudah bergagai macam trend busana muslim yang dapat kita lihat seperti banyak yang mengenakan jilbab tapi pada hakikatnya tidak menutup aurat karna mengenakan baju yang ketat dan celana yang ketat. Maka berdasarkan hal tersebut pembelajaran akidah akhlak sangatlah penting di ajarkan kepada siswa Khususnya pada tingkat MTs karna pada usia tersebut siswi memiliki rasa ingin tau yang cukup besar dan pada usia itu sangat penting ditanamkan akhlak dan busana muslimah. Berdasarkan hasil wawancara observasi serta triangulasi kepada siswi yang bernama Nur Rizki Amalia dapat dipahami bahawa ia telah memahami dengan baik dan mampu untuk menyesuaikan akhlak dan pakaian muslimah yang ia kenakan. Menurutnya, bagi kita yang mengenakan busana muslimah mungkin merasa memiliki tanggung jawab lebih terhadap busana yang kita kenakan sehingga secara tidak langsung perilaku kita menyesuaikan dengan apa yang kita kenakan, seperti yang ia katakan ketika wawancara berlangsung, menurutnya saya sudah mengaplikasikan Busana Muslimah, karna dengan busana itu terasa nyaman dan juga sebagai bentuk melaksanakan perintah Allah SWT, Menutup aurat itu pilihan, dan pilihan tersebut tergantung pada pemahaman wanita itu sendiri. Wanita diperintahkan menutup aurat karna memang wanita dituntut untuk menutup aurat dan itu sangat penting karna dengan aurat yang tertutup wanita akan sangat terjaga. jika kita yang sudah menggunakan pakaian syar’i malu dong ya kalo perilaku kita tidak sesuai dengan apa yang kita pakai mungkin kita bisa dijelek-jelek karna pakaiannya tidak sesuai dengan prilakunya dan kita sebagai orang islam memang harus berperilaku baik, berakhlak mulia seperti yang dicontohkan nabi Muhammad SAW selain Nur Rizki Amalia penulis juga mewawancarai tiga orang siswi yang telah memakai busana muslimah saat di luar sekolah yang sesuai dengan ajaran agama islam, terbukti dengan pakaian yang di gunakan saat wawancara, dua orang siswi memakai rok dan baju yang longgar juga memakai jilbab yang menutupi dada dan siswi yang satunya memakai celana panjang longgar dan memakai baju yang longgar, juga memakai jilbab yang menutupi dada. Menurut mereka, “iya, saya tau bagaimana memakai jilbab yang baik dan juga tidak” Siswi lainnya juga berkata ”saya juga sama dengannya, saya tau dan saya selalu memakai jilbab kalau keluar rumah”, sama halnya dengan temannya Yulinar menjelaskan bahwa alhamdulillah saya sudah tau bagaimana memakai jilbab yang baik, saya pernah melihat teman saya yang memakai jilbab tapi memakai baju yang lengan pendek menurut saya itu salah dan tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan guru agama di sekolah maka saya menegur teman saya dan mengajari bagaimana memakai jilbab yang seharusnya. Siswi Menjadi jera dan konsisten dalam mengenakan busana Muslimah Peraturan sekolah dan peraturan guru saat mengajar memanglah sangat penting dan mendukung terhadap akhlak siswa termasuk dalam berbusana muslimah yang sesuai dengan ajaran agama Islam selain dari pemberian materi Akidah Akhlak dari guru juga harus dibarengi aturan-aturan yang dibuat agar siswi terbiasa mengaplikasi kannya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa konsisten berbusana muslimah, seperti yang di paparkan oleh Mardila yaitu saya sudah merasakan perbedaannya ketika saya yang dulunya belum menggunakan hijab dengan sekarang yang sudah menggunakan hijab. Selain dari pembelajaran akidah akhlak juga karna aturan yang di berikan oleh sekolah perbedaannya memang sangatlah luar biasa, dan awalnya saya menggunakan hijab memang masih buka tutup sih sebenanrnya dan karena ada peraturan dari sekolah yang memang mewajibkan IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 untuk menggunakan hijab maka saya berusaha untuk memakai jilbab secara konsisten tanpa buka tutup lagi dan Alhamdulillah sekarang saya bisa mempertahankannya. Menurut Mardila dia sangat merasakan perbedaannya ketika yang dulunya belum menggunakan jilbab dan berbusana muslimah dan sekarang telah menggunakannya dan konsisten memakainya, benar halnya yang dikatakan oleh oleh Mardila terbukti saat peneliti mewawancarai ibu Mardila yaitu ibu Wati yang menjelaskan bahwa memang sejak adanya peraturan sekolah Mardila sudah mulai konsisten memakai jilbab dan berbusana muslimah yang awalnya dia kadang memakai jilbab saat keluar sekolah kadang juga tidak, memang sangat penting adanya peraturan sekolah tersebut agar anak yang awalnya ragu untuk mengenakan jilbab akhirnya bisa konsisten untuk memakai jilbab dan berbusana muslimah. Memang sangat penting bagi setiap sekolah untuk membuat aturan-aturan untuk peserta didiknya terlebih lagi di MTs sekolah yang berbasis agama islam memang harus membuat aturan-aturan seperti kewajibab memakai busana muslimah saat berada di luar sekolah agar siswi tetap konsisten memakainya dan akhirnya akan tahu manfaat menggunakan busana muslimah. Siswi menjadi tepat waktu dalam melaksanakan shalat dan dapat menghargai waktu yang ada Pembelajaran akidah akhlak mengenai pentingnya melaksanakan shalat ini ternyata membuat siswi menjadi takut untuk meninggalkan shalat karena mereka telah tahu mengapa shalat itu sangat penting di laksanakan. Selain dari itu mereka juga belajar untuk lebih menghargai waktu yang ada dengan cara tidak terlambat datang ke sekolah, aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Seperti yang sudah di jelaskan oleh guru akidah akhlak bahwa Dalam pembelajaran akidah akhlak ini siswi dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Terbukti, karena mereka menjadi tepat lebih waktu dalam melaksanakan shalat dan setelah pembelajaran selesai siswi si sisni melaksanakan shalat dhuhur berjamaah dan menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah seperti mengikuti lomba-lomba antar sekolah, ekstrakulikuler dan lain sebagainya. Dalam mendidik siswi, guru akidah akhlak juga memiliki hambatan dalam mengajar dan mendidik siswi yaitu tidak adanya timbal balik dari orang tua siswi dalam medidik anak untuk mengenakan busana muslimah seperti hasil wawancara berikut dalam mendidik anak pasti ada saja hambatan yang di temukan, seperti dalam mengajarkan berbusana muslimah ini, walaupun kita sebagai guru sudah mengajarkan dan menanamkan apa itu aurat, pakaian muslimah, dan mewajibkan berbusana muslimah diluar sekolah, tapi jika orang tuanya tidak menegur dan tidak menyuruh anaknya berpakaian muslimah anaknya pun tidak akan peduli untuk berpakaian muslimah walaupun sudah mengetahui keutamaannya, ya saya rasa hanya itu saja hambatan dalam menerapkan busana muslimah ini. Dari hasil wawancara tersebut hambatan yang didapatkan oleh guru Akidah Akhlak yaitu tidak adanya timbal balik dari sebagian orang tua siswa, selain guru orang tua memang sangat berperan penting dalam membina akhlak anaknya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di MTs Al-Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran akidah akhlak karna didalam Pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada Siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah dilur sekolah. Dalam hal ini pentingnya guru pembelajaran akidah akhlak. Karena peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah diluar sekolah. SARAN Diharapkan kepada lembaga pendidikan yang bersangkutan MTs Al Khairaat Palapi agar lebih dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung tumbuhnya minat belajar yang dapat mempengaruhi perubahan berbusana siswa. Kepada guru sebagai pendidik yang langsung berinteraksi dengan anak didik diharapkan dalam proses belajar mengajar sebaiknya, guru terus berupaya maksimal dalam meningkatkan efektifitas pengajarannya, dan juga terus memberi motivasi IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 pada siswa agar menyukai pelajaran Aqidah Akhlaq materi berbusana yang baik dan benar. Karena dengan adanya itu akan membantu dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan terhadap cara berbusana siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Chrisnawati D, Sri MA. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap Pakaian. J Spirits. 2011;21. 2. Lutvia L. GAYA BERBUSANA" ABG" DEWASA INI. Wacana Seni Rupa Maret 2001. 2001;21. 3. Ihsan G. Peran mata pelajaran akidah akhlak dalam pembentukan akhlak peserta didik di mts khazanah kebajikan Ciputat Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2017; 4. ROFIK K. PERANAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI MTS MA’ARIF NU GARUM BLITAR. 2019; 5. Samae MH. PENDIDIKAN AKHLAK PADA PENDIDIKAN NON FORMAL STUDI KASUS KOMUNITAS MAHASISWA THAILAND DI SURAKARTA. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008. 6. Hardianti H. Pengaruh Hasil Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Etika Berbusana Muslimah di Luar Sekolah MTs. DDI Taqwa Parepare Studi di MTs. DDI Taqwa Parepare. IAIN Parepare; 2020. 7. Rukin SP. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia; 2019. 8. Anggito A, Setiawan J. Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak Jejak Publisher; 2018. 9. Arifuddin A. Pakaian Muslimah dalam Perspektif Hadis dan Hukum Islam. DIKTUM J Syariah dan Huk. 2019;17165–86. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ArifuddinSetiap manusia yang memiliki akal sehat dan sempurna selalu ingin berpenampilan baik, baik itu secara Islami maupun secara norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam hendaknya memahami bagaimana cara berpakaian yang sopan dan baik menurut ajarannya. Namun, dewasa ini , masih banyak kita temukan muslimah berpakaian tidak sesuai dengan aturan dan ajaran dalam agama Islam. Kebiasaan berpakaian yang baik harus ditanamkan sejak dini agar para muslimah terbiasa dan menjadikan aturan berpakaian Islami memudaya di masyarakat. Fokus dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui tentang tata cara dan adab seorang muslimah dalam berpakaian menurut syariat Islam. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa Pakaian muslimah perspektif hadis nabi adalah pakaian tersebut menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, tidak ketat dan tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak berlebih-lebihan sehingga mengundang perhatian dan menimbulkan Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap PakaianD ChrisnawatiM A SriChrisnawati D, Sri MA. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap Pakaian. J Spirits. 2011;21.ABG" DEWASA INI. Wacana Seni Rupa MaretL LutviaGayaBerbusanaLutvia L. GAYA BERBUSANA" ABG" DEWASA INI. Wacana Seni Rupa Maret 2001. 2001;21.Peran mata pelajaran akidah akhlak dalam pembentukan akhlak peserta didik di mts khazanah kebajikan Ciputat Tangerang SelatanG IhsanIhsan G. Peran mata pelajaran akidah akhlak dalam pembentukan akhlak peserta didik di mts khazanah kebajikan Ciputat Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2017;Yayasan Ahmar Cendekia IndonesiaS P RukinMetodologi PenelitianKualitatifRukin SP. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia; AnggitoJ SetiawanMetodologi Penelitian KualitatifJejakAnggito A, Setiawan J. Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak Jejak Publisher; 2018.
Baikia sudah berjilbab atau belum. Berhijab tidak memastikan atau menjamin seorang muslimah pasti aman dari perbuatan dosa seperti akhlak yang buruk, perkataan yang buruk, dan pelanggaran lainnya. Namun akhlak yang baik itu wajib, baik sudah berhijab atau belum. Dan berhijab pun wajib, baik akhlak sudah baik atau pun belum.
Advertisements Hijab dan Akhlak Adalah 2 Aspek BerbedaBerhijab tapi akhlaknya masih banyak yang kurang benar?Iya, mungkin masih banyak yang kita lihat dari para muslimah. Tertawa masih keras, emosi tidak terkontrol, bercanda seringkali kelewatan dan tidak menjaga ucapan, serta masih sangat sering mengeluh…Iya, mungkin tidak jarang kita masih menemui hal tersebut dari para terlintas dipikiran kalian… “Kok bisa berkerudung tapi kelakuannya masih seperti itu?”Begini sahabat, berkerudung bukan berarti berubah jadi malaikat… Bukan apa-apa, tapi para muslimah memang sedang berusaha untuk memenuhi kewajiban saya sebagai wanita, meskipun belum sepenuhnya memenuhi syari’at😊..Jika engkau berjilbab kemudian ada org yg mempermasalahkan Akhlaq… Maka katakan kepada mereka… “bahwa antara jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yg sangat berbeda…”Berjilbab adalah murni perintah Allah! Wajib bagi Wanita yg telah baligh…Sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yg bergantung pada pribadi masing2…. Jika seorang berjilbab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karna jilbabnya melainkan karna orang di luar sana yg bilang…. 🌷Percuma tutup aurat kalau miskin akhlaknya!” 🌷Percuma posting dakwah dan kebajikan tapi masih banyak nabung dosa!”Hei………🙋🙋🙋🙋 Apakah salah mengikuti contoh yg baik? Dan satu hal yang perlu kita semua tahu adalah, tidak ada istilah percuma dalam melakukan kebaikan.“Faman ya’mal Misqaala Dzarrah rotiin Khairah yarah”. AL- ZAZZALAH7 Artinya “Barag siapa yg melakukan kebaikan meskipun hanya seberat Dzarrah pun, maka dia akan melihat mendapatkan balasannya.”Setiap orang itu punya pengalaman yg berbeda dalam hijrahnya. Jadi maklum selama proses hijrah ada yg cepat baik, ada yg kurang baik, dan ada yg masih lama baiknya Karena tingkatan ilmu, lingkungan, dan motivasih yg didapat berbeda.Teringat ucapan bijak Jka kita trlihat baik d mta orang,brsyukur lh krna Allah tlh mnutupi aib kita,ttpi tdk d bnar kn bila kita mngumbar aib orng lain. Biarkan dosanya menjadi urusan yang punya hidup, kita tidak berhak menjudge siapa pun..Maka jangan gampang menjudge orang tuduh Orang ! Ngejudge dan buka aib orang gampang banget…. Tapi ngaca aib sendiri itu susah!
KonsepBusana Muslimah Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya adalah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: payudara, paha, dan sebagainya.
Seorang muslimah yang baik harus mengikuti perintah Allah SWT seperti yang tertulis dalam kitab suci Al Quran. Salah satunya adalah mengikuti perintah sholat dan perintah untuk menutup aurat. Yuk, ketahui jenis perlengkapan muslimah dan manfaatnya pada ulasan artikel berikut ini! Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah merupakan suatu kewajiban. Artinya jika Anda tidak melakukannya atau melanggarnya maka akan berdosa. Jadi, atas dasar itulah kepemilikan perlengkapan muslimah harus benar-benar Anda lakukan. Baca juga Inilah Ciri Ciri Wanita Penghuni Surga, Apakah Anda Sudah Termasuk? Apa Itu Muslimah? Apa Alasan Muslimah Harus Berbusana Sesuai Syariat Islam?Manfaat Busana Muslimah Bagi PerempuanBagaimana Hubungan Busana Muslimah dengan Sifat PerempuanYuk, Subscribe Sekarang Juga!Jenis Perlengkapan Muslimah1. Busana Muslim2. Ciput3. Mukena4. Tasbih5. Sajadah6. Al-Quran7. Kaos Kaki8. Jilbab9. Kerudung10. Buku-Buku AgamaRekomendasi Buku-Buku Agama Terbaik yang Tersedia di EvermosTidak Punya Modal untuk Memulai Usaha? Tenang, Evermos Punya Solusinya!Related posts Apa Itu Muslimah? Sumber Menurut bahasa, muslimah ialah seorang perempuan yang beragama islam. Sebenarnya tidak ada pemaknaan lain yang identik dengannya. Sedangkan muslim bisa berarti orang islam secara umum atau bisa berarti hanya laki laki yang beragama islam saja. Jika seorang muslimah sudah ditakdirkan untuk menjadi Islam apalagi sudah baligh, maka mereka harus melakukan aktivitas, apapun aktivitasnya dengan selalu bersandar pada hukum syariat Islam. Apa Alasan Muslimah Harus Berbusana Sesuai Syariat Islam? Sumber Seorang perempuan yang menggunakan busana muslimah adalah satu pertanda jika perempuan tersebut adalah muslimah yang baik dan patuh kepada ajaran agama Islam. Selain itu, alasan seorang muslimah berbaju muslimah adalah untuk melindungi dirinya dari suatu kejahatan syahwat lelaki yang tidak bertanggung jawab atau pria jahil. Apalagi saat ini banyak kasus kejahatan seksual yang merajalela dimana-mana termasuk di Indonesia. Jadi, baju muslimah ini perlu kita kenakan. Selain dapat melindungi diri dari hal yang tadi, kita pun dapat pahala atas kewajiban untuk menutup aurat. Manfaat Busana Muslimah Bagi Perempuan Adapun banyak manfaat ketika seorang perempuan mengenakan busana muslimah, antara lain Menutup aurat Memancarkan aura kecantikan dari dalam dan luar Agar mudah dikenali Menghindari kejahatan kejahatan seksual Menghindari pandangan tidak senonoh kaum pria Untuk melindungi tubuh dari serangan cahaya matahari secara langsung Lebih nyaman saat beraktivitas karena tidak ketat Nah, manfaat tersebut merupakan kebaikan dari Allah karena kita sudah menjalankan perintahnya untuk menutup aurat. Mungkin untuk sebagian perempuan yang belum mengenakan busana sesuai syariat Islam, seringkali berkata “belum ada hidayah”. Justru hidayah itu bukan ditunggu, melainkan hidayah itu harus dijemput. Insya Allah, jika niat kita lurus ingin menaati perintah-Nya, kita akan senantiasa diberi kemudahan. Bagaimana Hubungan Busana Muslimah dengan Sifat Perempuan Sumber Syariat Islam telah mewajibkan wanita untuk menutup aurat, agar bisa menjaga pandangannya. Sebab, aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh terlihat, baik laki-laki maupun wanita. Sedangkan selain aurat, tidak ada larangan bagi laki-laki dan wanita untuk melihatnya dengan pandangan yang wajar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Araf ayat 26 yang berbunyi يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ Yā banī ādama qad anzalnā alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la’allahum yażżakkarụn. Artinya “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” Untuk sebagian orang memandang bahwa wanita yang sudah berpakaian muslimah, memiliki akhlak yang baik. Akan tetapi, kalaupun sudah mampu menutup aurat belum tentu memiliki akhlak yang baik. Jadi, sebenarnya tidak ada hubungan yang signifikan antara menutup aurat dengan akhlak. Tapi, perlu kita tekankan bahwa seseorang yang menutup aurat maka akan mendapat pahala, apabila ia berbuat buruk maka akan mendapat dosa. Jadi, antara menutup aurat dengan akhlak ini memiliki pahala atau dosa masing-masing. Mungkin banyak pula diluaran sana wanita yang belum menutup aurat tetapi akhlaknya baik. Nah, tapi insya Allah jika sudah menutup aurat maka akhlak baik pun akan mengikuti. Apalagi dengan menutup auratnya itu berniat lurus untuk mengharap pahala dan ridho Allah. Pada kenyataannya masih banyak muslimah yang menggunakan baju muslimah tetapi sifat dan akhlaknya masih kurang baik. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Semoga bagi muslimah yang sudah menutup aurat dapat memiliki kesadaran untuk selalu memperbaiki akhlaknya. Begitupun dengan wanita yang belum mampu menutup aurat, semoga dapat menjemput hidayah dan senantiasa ingin memperbaiki akhlaknya pula. Baca juga Masya Allah, Inilah Wanita Tangguh di Zaman Rasulullah Bisa Jadi Panutan Jenis Perlengkapan Muslimah Selain baju atau busana muslimah, seorang muslimah juga memiliki perlengkapan perlengkapan lain yang dikenal dengan istilah perlengkapan perlengkapan muslimah. Inilah beberapa perlengkapan muslimah, termasuk untuk perlengkapan sholat, antara lain 1. Busana Muslim Sumber Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana. Perlu kita ingat bersama bahwa busana muslimah bukan sekedar simbol melainkan dengan mengenakannya berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah SWT. Busana muslimah harus dikaitkan dengan sikap taqwa yang menyangkut nilai psikologis terhadap pemakainya. 2. Ciput Sumber Ciput adalah istilah yang tentunya sangat tidak asing bagi kaum hawa yang sehari-hari mengenakan hijab. Banyak orang menyebutkan dengan dalaman inner kerudung. Inner kerudung ini memiliki fungsi untuk menutup rambut dengan sempurna dan menahan posisi kerudung. Namun, seiring dengan perkembangan model busana muslim, fungsi ciput pun berkembang yaitu untuk mempermanis tampilan hijab. Akan tetapi, sebagai muslimah yang mengikuti syariat Islam, ia akan menggunakan ciput ini sebagaimana fungsinya untuk inner hijab. Agar ketika hijab yang dikenakan tidak terlalu transparan yang menampakkan rambut. 3. Mukena Sumber Mukena adalah perlengkapan sholat untuk perempuan muslim khas Indonesia. Sebenarnya dalam Islam tidak ada peraturan terperinci mengenai busana macam apa yang selayaknya dipakai untuk shalat. Hal yang ada hanyalah prinsip-prinsip umum bahwa busana untuk sholat hendaknya menutupi aurat dan bersih dari noda atau kotoran. Saat beribadah sholat lima waktu, muslimah harus menutupi seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Oleh karena itulah, para muslimah memerlukan peralatan ibadah yang satu ini. Di Indonesia, busana ini juga menjadi kebutuhan walaupun para muslimah telah menggunakan pakaian muslimah yang menutupi tubuh sesuai syariat. Sepertinya ada yang kurang jika mereka tidak menggunakan mukena untuk menghadap Sang Maha Pencipta. Nah, bagi Anda yang ingin memiliki mukena dengan bahan terbaik dan nyaman saat dikenakan, Anda bisa mendapatkannya di Evermos. Silahkan untuk klik rekomendasi produk untuk mendapatkan produk ini. 4. Tasbih Sumber Tasbih merupakan benda yang tidak tabu lagi bagi para pemeluk agama Islam. Kebanyakan orang Islam biasa menggunakannya untuk berdzikir selepas melaksanakan ibadah sholat. Tasbih merupakan rangkaian biji yang berbentuk bulat. Paling banyak dirangkai dengan jumlah 100 biji atau 33 biji. Kalau yang 100 biji biasanya setiap 33 biji diberi batasan. Sementara tasbih yang jumlahnya 33 biji biasanya dibatasi setiap 11 biji. Untuk mendapatkannya benda ini pun tidak sulit. Tasbih banyak digantung di toko-toko yang menjual perlengkapan ibadah. 5. Sajadah Sumber Sajadah merupakan alat yang terbuat dari kain yang biasanya memiliki gambar dan corak bernuansa Islam. Umat muslim mengenakan benda ini sebagai alas untuk menjaga agar tetap terjaga kebersihan saat melaksanakan sholat. Sajadah pada umumnya memiliki ukuran yang cukup besar untuk mencakup seluruh bagian tubuh ketika melakukan sujud agar tetap bersih selama salat. Untuk ukuran sajadah pada umumnya yaitu berkisar 0,91 m × 1,5 m atau 1,2 m × 1,8 m. Nah, selain perlengkapan untuk sholat tersebut ada juga perlengkapan lain yang juga harus dimiliki oleh kaum muslimah, yaitu 6. Al-Quran Sumber Al-Quran menurut bahasa adalah bacaan. Menurut istilah, pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril menurunkan wahyu berupa Al-Quran dari Allah, lalu disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran yang berbentuk mushaf ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Adapun fungsi Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi manusia, sumber pokok ajaran islam, dan pengajaran bagi manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Nah, bagi seluruh umat muslim termasuk muslimah hendaknya memiliki Al-Qur’an untuk bisa mengamalkannya kapanpun dan di manapun. 7. Kaos Kaki Sumber Para muslimah pasti setuju bukan, kalau menutup aurat telah menjadi kewajiban setiap wanita muslim? Tidak terkecuali pada bagian kaki. Seperti yang kita ketahui, selain wajah dan telapak tangan, pada bagian tumit ke bawah hingga telapak kaki juga wajib tertutup. Kaos kaki memang bukan sekedar untuk melindungi dari paparan sinar matahari bagi seorang muslimah, keberadaanya juga untuk melengkapi sebuah tampilan yang sesuai dengan syariat. Inilah mengapa saat ini semakin banyak muncul kaos kaki muslimah. 8. Jilbab Sumber Jilbab adalah gamis longgar yang dijulurkan ke seluruh badan hingga mendekati tanah sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Sebagiaman perintah Allah yang tertuang dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu’rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā. Artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 9. Kerudung Sumber Kerudung merupakan semacam selendang yang menutupi sebagian besar atau seluruh bagian atas kepala dan rambut perempuan. Nah, dalam pemakaiannya, kerudung tidak terbatas karena faktor agama saja. Bisa karena cuaca, tren fashion, kebersihan, kesopanan, dan alasan-alasan lainnya. Sebenarnya kalau sesuai syariat Islam, pemakaian kerudung seperti ini tidak disarankan. Sebab kerudung hanya sebagai penutup kepala saja dan tidak cukup panjang untuk menutupi dada, leher serta lekuk tubuh pemakainya. 10. Buku-Buku Agama Sumber Perlengkapan yang harus dimiliki muslimah selanjutnya adalah buku-buku agama Islam. Manfaat membaca buku menurut islam tersirat dalam Hadis HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni, yang menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Setidaknya dengan membaca buku, Anda akan mendapatkan manfaat dari buku tersebut, yang secara tidak langsung dapat menjadi bekal untuk diri sendiri bahkan nantinya juga bermanfaat untuk masyarakat. Rasulullah SAW bersabda “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Tabrani Rekomendasi Buku-Buku Agama Terbaik yang Tersedia di Evermos Mencari ilmu dalam agama Islam merupakan hal yang wajib bagi umatnya. Ilmu menjadi bekal bagi manusia dalam menjalankan kehidupan. Mencari ilmu tidak terbatas pada Muslim saja, tapi juga Muslimah. Nah, untuk para muslimah sekalian, marilah kita perbanyak ilmu dengan berbagai cara. Salah satunya memperoleh ilmu atau pembelajaran dari sebuah buku. Ada rekomendasi buku-buku agama terbaik yang tersedia di Evermos. Bagi Anda yang ingin memilikinya atau menjual buku, Anda bisa menjadi reseller Evermos. Tidak Punya Modal untuk Memulai Usaha? Tenang, Evermos Punya Solusinya! Persoalan modal sebenarnya bisa teratasi. Banyak orang yang sulit memulai untuk berbisnis karena terkendala dengan hal modal. Apakah Anda salah satunya? Seringkali pusing sendiri mencari modal dan akhirnya bingung bagaimana cara untuk memulai usaha? Tenang, bagi Anda yang ingin memiliki bisnis, namun belum memiliki cukup modal, menjadi seorang reseller Evermos merupakan pilihan yang tepat. Banyak kemudahan dan keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan menjadi reseller Evermos, antara lain Bisnis tanpa modal Memiliki toko online sendiri Tidak perlu pusing cari supplier Tidak perlu memikirkan stok dan pengiriman Mendapatkan pelatihan bisnis online dari ahlinya Berkesempatan bergabung dengan komunitas reseller dari berbagai daerah Bagaimana? Menarik bukan? Mari raih potensi untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginan dengan menjadi reseller Evermos. Yuk, segera daftarkan diri Anda dengan menjadi reseller hebat di Evermos. Dengan cara klik di bawah ini! Demikianlan informasi mengenai jenis perlengkapan muslimah serta manfaatnya yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Boleh share artikel ini agar yang lain mendapat kebermanfaatan pula. Jangan lewatkan informasi menarik lainnya pada situs blog Evermos. Related posts
SelanjutnyaFirman-Nya, "Berdoalah kepadaku niscaya Aku kabulkan permintaanmu." (QS Al Mu'min: 60) Dilihat dari segi math'uumaat (yang berhubungan dengan makanan-minuman), malbuusaat (yang berhubungan dengan pakaian dan perhiasan) dan akhlak, Islam telah menunjukan sebuah al-'amaal dan al-asyya yang bisa memenuhi gharizah baqa dan hajah u'dwiyyah manusia, firman-Nya,
HubunganAkidah dengan Akhlak December 2021 Authors: Tegu Budi Utomo Universitas Islam Negeri Alauddin Abstract Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan,
Sejalandengan itu, yang perlu disadari dan dihayati oleh setiap kita di sini adalah bahwa kecantikan hakiki seorang muslimah utamanya tidaklah dinilai dari segi fisik penampilannya semata. Melainkan kecantikan hakiki seorang muslimah terletak pada bagaimana ia menyeimbangkan kehidupan pribadi dan sosial dalam bingkai ajaran Islam.
Padahalkonsepnya tidak seperti itu. Gak ada hubungan antara pakaian dengan akhlak memang. Pakaian adalah independent. Meniru cara berpakaian adalah wujud dari cinta. Sebagaimana bonex Suroboyo yang bangga dengan pakaian kaos warna ijo persebaya. Atau arema dengan kaos singo edan nya. Keidentitasan pakaian dan aksesoris tercermin dari kenapa
FZEwOX. r7bnzrtl60.pages.dev/732r7bnzrtl60.pages.dev/922r7bnzrtl60.pages.dev/315r7bnzrtl60.pages.dev/290r7bnzrtl60.pages.dev/908r7bnzrtl60.pages.dev/356r7bnzrtl60.pages.dev/917r7bnzrtl60.pages.dev/973r7bnzrtl60.pages.dev/341r7bnzrtl60.pages.dev/528r7bnzrtl60.pages.dev/212r7bnzrtl60.pages.dev/275r7bnzrtl60.pages.dev/12r7bnzrtl60.pages.dev/463r7bnzrtl60.pages.dev/621
bagaimana hubungan busana muslimah dengan akhlak